TematikUstadz Muhammad Anwar, Lc MPd

HILYAH THOLIBIL ‘ILMI – Perhiasan bagi Penuntut Ilmu (bagian-16)

Bagian ke 16 dari 21 dalam series Hilyah_thalibil_ilmi

Diterbitkan pertama kali pada: 20-Mar-2022 @ 07:03

2 menit membaca

*HILYAH THOLIBIL ‘ILMI – Perhiasan bagi Penuntut Ilmu* (bagian-16)
Karya Syaikh Bakar Abu Zaid
Ustadz Muhammad Anwar, Lc MPd
16 Syaban 1443H
Masjid Al Ikhlas Dukuh Bima

Kita lanjutkan..

➡️  *36 MENGHIBUR/ISTIRAHAT DIRI*

Sehingga tidak muncul kebosanan. Membutuhkan hiburan yaitu di taman-taman ilmu melalui buku-buku tentang wawasan Islam atau perjuangan para ulama,Shirah Nabawiyah, Shirah Nabi dst.

Kalau kita yang rutin kajian mingguan, maka perlu diadakan tabligh akbar.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan hikmah adanya larangan tathawu’ (sholat mutlak pada waktu tertentu) adalah untuk istirahatkan jiwa.

Misalnya dengan rehat diri dengan tidur sejenak..

🖍️ Muadz bahkan berkata, “Aku berharap pahala dari tidurku sebagaimana aku berharap pahala dari bangunku….”

Istirahat ini supaya lebih semangat untuk beribadah..

Hiburan atau liburan seperti liburan sekolah itu sudah diterapkan sejak lama, dan para ulama memilih liburnya pada hari Kamis sore – Jumat… Dst.

Saat banyak media yang memudahkan kita untuk menuntut ilmu.. Saat istirahat kerja pun kita bisa menambah ilmu, sesuai dengan doa kita..

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ

Allaahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’an, wa a’uudzu bika min ‘ilmin laa yanfa’.

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, dan berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat.

➡️ *37 : MEMBACA UNTUK MENGOREKSI BACAAN DAN MENGAKURATKAN HAFALAN*

Membaca di depan guru yang mutkin pada kitab yang dibaca.

Supaya kita aman dari kesalahan (kadang ditemukan terjemahan yang salah dari bahasa Arab).
Kadang ada ungkapan ulama yang tidak bisa diterjemahkan, sehingga kadang ada bagian kitab yang ditinggalkan.

Para ulama – terutama para hafidzh (hadits) – tidak sedikit yang membaca kitab-kitab besar dalam beberapa kali pertemuan atau beberapa hari.

Al hafidzh Ibnu Hajar membaca kitab shahih Bukhari dalam sepuluh kali pertemuan, dan setiap pertemuan selama 10 jam. Shahih Muslim selesai dalam 4 pertemuan dalam dua hari.

Membaca tanpa sharah dan tanpa perenungan.

➡️ *38. MEMBACA KITAB-KITAB BESAR (TEBAL)*

Membaca kitab-kitab besar dengan cepat sangat penting dalam menuntut ilmu untuk memperkaya wawasan, memperluas pemahaman, menemukan berbagai informasi dan hal unik yang tersimpan.

Imam Ath Thabari menulis kitab tafsir sebanyak 24 atau 25 jilid.
Begitu juga kitab-kitab hadits yang tebal-tebal.

➡️ *39. BERTANYA DENGAN PERTANYAAN YANG BAIK*

Pegang teguhlah adab dalam mengkaji ilmu seperti melontarkan pertanyaan dengan baik.

Jangan bertanya untuk mengetes..
Bertanya dengan pertanyaan yang jelas, singkat.. Bukan seperti menggurui Ustadz..

Habis bertanya, sebaiknya diam dan konsentrasi untuk mendengarkan jawaban Ustadz.

Jangan bertanya dengan mengatakan “Kata Ustadz Fulan begini..”,ini adalah kelemahan adab.

✔️Solusinya adalah dengan bertanya… Bagaimana pendapat Ustadz bila ada ada pendapat yang mengatakan begini… 🖍️

🔸Ibnul Qayyim : Jika engkau duduk dalam majelis ilmu, bertanyalah dalam rangka pemahaman, bukan bertanya sebagai bentuk penentangan.. (ngeyel).

Ibnul Qayyim : Ilmu itu memiliki enam tingkatan :
1. Bertanya dengan baik
2. Mendengar dengan baik
3. Memahami dengan baik
4. Menghafal
5. Mengajar
6. Ini merupakan buahnya, yaitu mengamalkannya dan memperbaiki batas-batasnya.

##$$-aa-$$##

Navigasi Series<< HILYAH THOLIBIL ‘ILMI – Perhiasan bagi Penuntut Ilmu (bagian-15)HILYAH THOLIBIL ‘ILMI – Perhiasan bagi Penuntut Ilmu (bagian-17) >>
Bagikan Catatan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ingin Umroh Nyaman Sesuai Tuntunan Rasulullah?