TematikUstadz Muhammad Anwar, Lc MPd

HILYAH THOLIBIL ‘ILMI – Perhiasan bagi Penuntut Ilmu* (bagian-3)

Bagian ke 3 dari 21 dalam series Hilyah_thalibil_ilmi

Diterbitkan pertama kali pada: 17-Okt-2021 @ 06:34

4 menit membaca

*HILYAH THOLIBIL ‘ILMI – Perhiasan bagi Penuntut Ilmu* (bagian-3)
Karya Syaikh Bakar Abu Zaid
Ustadz Muhammad Anwar, Lc MPd
10 Rabi’ul Awal 1443H

Sebagai penuntut ilmu hendaknya dihiasi dengan adab. Perhiasan ini harusnya membuat terlihat indah bagi orang lain.

▶️Yang terkait jiwa adalah :
Duduknya penuntut ilmu adalah ibadah.
Harus serius dalam menuntut ilmu.

➡️ *Yang ketiga, selalu hadirkan pada diri kita rasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.*

Yaitu dengan cara melestarikan simbol-simbol keislaman yang ada pada dirinya, dan menampakkan sunnah, menyebarkan dalam bentuk amalan dan mendakwahkannya.. Maka hiasi diri dengan karakter/akhlaq Islam.

Contoh, menebarkan salam, pelihara jenggot

Imam Ahmad mengatakan *sumber ilmu adalah tumbuhnya rasa takut kepada Allah.*

Kaum orientalis itu punya hafalan Qur’an dan hadits sangat banyak namun tidak menimbulkan rasa takut kepada Allah.

Apakah ilmu kita bermanfaat? Chek dengan apakah kita semakin takut kepada Allah.

Khosyatullah, takut kepada Allah disertai dengan ilmu (Asma dan sifat) dan pengagungan.

Khouf = takut kepada Allah, tidak disertai ilmu..
Khouf biasanya digunakan manusia dengan manusia, karena lemahnya seseorang.

Syaikh Utsaimin ; manusia apabila mengetahui Allah dengan benar maka inilah yang akan menimbulkan rasa takut kepada Allah.

Allah berfirman,

إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَـٰٓؤُا۟

Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.
Surat Fathir (35) Ayat 28.

➡️Sertakan rasa takut kepada Allah pada saat bersama orang-orang dan saat sendirian.

📌 *Rasa takut kepada Allah ini yang paling penting adalah saat kita bersendirian.*

Sebaik-baik makhluk adalah orang yang paling takut kepada Allah, dan tidak ada yang takut kepada Allah kecuali orang yang alim.

♦️Seseorang dikatakan alim saat dia mengamalkan ilmunya.

Dalam Islam hanya ada dua, tuntunan untuk mengerjakan (wajib dan Sunnah) dan tuntunan untuk meninggalkan (makruh dan haram).

Dan tidak mungkin seorang alim beramal dengan ilmunya kecuali ketika adanya rasa takut kepada Allah.

Khatib Al Baqdadi, menceritakan perkataan Ali bin Abi Thalib : *Sesungguhnya ilmu itu mengajak kepada amalan. Apabila kita menolak ajakan tersebut maka pergilah ilmu itu..* ♦️

Ilmu yang tidak diamalkan akan meninggalkan orang tersebut.

Siapa yang disebut Alim? Syaikh Utsaimin : Alim yang rabbani.. Yaitu yang mendidik (diri sendiri dan orang lain)

Contoh ilmu yang tidak menimbulkan rasa takut..

Kamus Al Munjib (kamus besar bahasa Arab) adalah orang Nasrani
Indeks hadits (8-9 jilid) yang memudahkan kita mencari hadits diselesaikan dalam 70 tahun, dibuat oleh kaum orientalis.

Rasulullah ﷺ mengabarkan tiga golongan manusia yang pertama kali masuk neraka karena tidak ikhlas adalah ahli ilmu (Ahli Qur’an); orang yang mati fisabilillah (Mujahidin); dan orang kaya (Dermawan).

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِّيْثَا قَهُمْ لَعَنّٰهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوْبَهُمْ قٰسِيَةً ۚ يُحَرِّفُوْنَ الْـكَلِمَ عَنْ مَّوَا ضِعِهٖ ۙ وَنَسُوْا حَظًّا مِّمَّا ذُكِّرُوْا بِهٖ ۚ وَلَا تَزَا لُ تَطَّلِعُ عَلٰى خَآئِنَةٍ مِّنْهُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْهُمْ فَا عْفُ عَنْهُمْ وَا صْفَحْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ

“(Tetapi) karena *mereka melanggar janjinya, maka Kami melaknat mereka dan Kami jadikan hati mereka keras membatu*. Mereka suka mengubah firman (Allah) dari tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka. Engkau (Muhammad) senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka kecuali sekelompok kecil di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
(QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 13)

Yahudi lupa dengan ilmu yang mereka pelajari.. Mereka mengenal Nabi Muhammad ﷺ melebihi mengenal keluarganya..

Namun mereka tidak beriman kepada Rasulullah ﷺ.

➡️ *Yang keempat, adalah tanamkan pada diri kita bahwa Allah selalu mengawasi kita*.

Yaitu ketika bersama orang lain dan sendirian.

Selalu iringkan khauf (takut) dan roja (harap).. Keduanya bagaikan kedua sayap seekor burung yang harus jalan beriringan bersama.

Hendaknya seorang penuntut ilmu datang kepada Allah dengan totalitas.. Lisan dipenuhi dengan dzikir
Tidak merasa terbebani dengan hukum Allah.

📌Yang harus ada pada seseorang penuntut ilmu dan ibadah lainnya..

1. Rasa mahabah (cinta kepada Allah)
2. KHOUF (rasa takut kepada Allah)
3. Roja, husnudzon, berharap amalnya diterima dan masuk surga.

Kita harus selalu merasa bahwa Allah selalu memantau kita setiap saat. (Syaikh Utsaimin).

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلا نَوْمٌ

Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk, dan tidak tidur. 

Kalau kita tetap bermaksiat saat sendirian maka sungguh merugi orang-orang seperti ini.
Orang seperti ini menjadikan Allah lebih rendah dari orang.

Sebagian ulama (termasuk Syaikh Utsaimin) memberi rincian antara KHOUF dan roja..

▶️Kalau keadaan sedang ingin melakukan ketaatan maka unggulkan roja
Bila ada dorongan nafsu kemaksiatan maka harus unggulkan rasa takut kepada Allah..

▶️Bila sakit yang berat yang kira-kira akan sampai sakaratul maut, maka yang diunggulkan adalah roja (harapan). Misalnya harapan amalannya diterima..
Bila saat sehat, muda maka unggulkan rasa takut kepada Allah…

➡️ Pembahasan kelima adalah seorang penuntut ilmu harus punya sifat tawadhu, menjauhkan diri dari sifat angkuh dan sombong yang akan menjauhkan diri dari ilmu.

Orang yang menganggap dirinya lebih tinggi dari orang lain, maka dia tidak akan dapat manfaat dari orang yang dia anggap rendah.

Orang sombong itu jauh dari ilmu.
Air tidak akan mengalir dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi.

Manusia bisa Allah angkat derajat dan bisa direndahkan derajat nya karena ilmu.

##$$-aa-$$##

Navigasi Series<< HILYAH THOLIBIL ‘ILMI – perhiasan bagi penuntut ilmu. (bagian-2)HILYAH THOLIBIL ‘ILMI – Perhiasan bagi Penuntut Ilmu (bagian-4) >>
Bagikan Catatan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *