Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc MATematik

Alkabair-10 :BAB PERMUSUHAN DAN KEBENCIAN dan BAB SUKA KEKEJIAN

Bagian ke 10 dari 24 dalam series dosabesar_MBAW
5 menit membaca

🗞️*Alkabair-10 :BAB PERMUSUHAN DAN KEBENCIAN dan BAB SUKA KEKEJIAN*
✒️Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
🎤Ustadz Dr Firanda Andirja Lc MA
🗓️ 21 Safar 1446H/ 25 Agustus 2024
Bada Maghrib – Masjid Al Ikhlas Dukuh Bima Bekasi.

Kita diminta untuk saling bersaudara.

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعاً وَلا تَفَرَّقُوا

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kalian bercerai-berai.(Ali Imran: 103)

Dan banyak ayat-ayat lain yang memerintahkan untuk bersatu.

Allah Azza wa Jalla:

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah Azza wa Jalla , supaya kamu mendapat rahmat. ”  [al-Hujurât/ 49:10]

Nabi ﷺ bersabda:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِيْ تَوَدِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ كَمَثَلَ الْجَسَدِالْوَاحِدِ ,إِذَااشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِوَالْحُمَّى

Perumpamaan kaum mukminin satu dengan yang lainnya dalam hal saling mencintai, saling menyayangi dan saling berlemah lembut di antara mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggota badan sakit, maka semua anggota badannya juga merasa demam dan tidak bisa tidur. [HR Muslim]

♦️Kebencian / permusuhan

➡️Jika kepada orang kafir, benci karena agamanya yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

قَدْ كَا نَتْ لَـكُمْ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِيْۤ اِبْرٰهِيْمَ وَا لَّذِيْنَ مَعَهٗ ۚ اِذْ قَا لُوْا لِقَوْمِهِمْ اِنَّا بُرَءٰٓ ؤُا مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۖ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَا لْبَغْضَآءُ اَبَدًا حَتّٰى تُؤْمِنُوْا بِا للّٰهِ وَحْدَهٗۤ اِلَّا قَوْلَ اِبْرٰهِيْمَ لِاَ بِيْهِ لَاَ سْتَغْفِرَنَّ لَـكَ وَمَاۤ اَمْلِكُ لَـكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ شَيْءٍ ۗ رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَاِ لَيْكَ اَنَـبْنَا وَاِ لَيْكَ الْمَصِيْرُ

“Sungguh, telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya, ketika mereka berkata kepada kaumnya, “Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami mengingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu ada permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja,” kecuali perkataan Ibrahim kepada ayahnya, “Sungguh, aku akan memohonkan ampunan bagimu, namun aku sama sekali tidak dapat menolak (siksaan) Allah terhadapmu.” (Ibrahim berkata), “Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkau kami bertawakal dan hanya kepada Engkau kami bertobat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali,”
(QS. Al-Mumtahanah 60: Ayat 4)

➡️Jika kepada sesama muslim, benci layaknya kepada orang kafir maka merupakan dosa besar dan melazimkan banyak hal,
🔸yaitu memutuskan tali Ukhuwah, 🔸menghalalkan harga dirinya,
🔸senang dengan kehancurannya.
🔸Ayat-ayat yang memerintahkan bersatu dilanggar

➡️ AQIDAH AL WALA WAL BARA

♦️Al wala – loyalitas /cinta.

1. Secara totalitas, kepada para nabi, para Shalihin. Loyal berdasar ketakwaan.

2. Secara parsial, kepada kaum muslimin pelaku maksiat.
Loyal kepada keIslaman dan kebaikan
Benci pada sisi maksiat dan penyimpangannya.

Contoh nya kepada pelaku bid’ah.
Loyalitas berbanding lurus dengan kebaikan.

♦️Al bara – berlepas diri.

1. Secara totalitas, kepada orang-orang kafir, namun ❗ tidak boleh dzalim kepadanya.

2. Secara parsial, kepada kaum muslimin pelaku maksiat. Dibalik itu tetap ada kecintaan.

Cinta karena Allah sesuai ketakwaan.
Benci karena Allah sesuai kemaksiatan.

♦️Orang kafir ada dua model.

1️⃣ Halal darah dan harta, yaitu kafir harbi yang memerangi kaum muslimin.

2️⃣ Haram darah dan harta, ada 3. Benci karena aqidahnya, namun tidak boleh dzalim. Berbuat adil kepada mereka.

1. Kafir dzimmi, hidup di wilayah pemerintahan kaum muslim, bayar dziyah.
Bayar dziyah karena ketundukan.

2. Kafir mu’ahad, yang antara negara kita dan negara nya ada perjanjian damai

3. Kafir musta’man, kafir harbi yang minta pengamanan untuk masuk ke negeri Islam.

Rasulullah ﷺ bersabda,
“Kezhaliman adalah kegelapan (yang berlipat) di hari Kiamat” (Muttafaqun ‘alaih).

Kita dilarang menzhalimi kafir mu’ahad (kafir yang ada perjanjian damai dengan kaum muslim), termasuk di zaman sekarang perjanjian dan kerjasama antar negara. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ingatlah, siapa yang mendzalimi seorang kafir mu’ahad, merendahkannya, membebaninya di atas kemampuannya atau mengambil sesuatu darinya tanpa keridhaan dirinya, maka saya adalah lawan bertikainya pada hari kiamat” (HR. Abu Daud, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’).

Bahkan tidak boleh dibunuh juga dan ancamannya besar, yaitu tidak mencium bau surga.
“Siapa yang membunuh kafir Mu’ahad ia tidak akan mencium bau surga dan sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan empat puluh tahun” (HR. Bukhari).

✅ Kafir yang haram darah dan harta, Benci karena aqidahnya,

1. namun tidak boleh dzalim.
2. Berbuat adil kepada mereka.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

لَا يَنْهٰٮكُمُ اللّٰهُ عَنِ الَّذِيْنَ لَمْ يُقَا تِلُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ وَلَمْ يُخْرِجُوْكُمْ مِّنْ دِيَا رِكُمْ اَنْ تَبَرُّوْهُمْ وَ تُقْسِطُوْۤا اِلَيْهِمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ

“Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.”
(QS. Al-Mumtahanah 60: Ayat 8)

3. Boleh bermuamalah
4. Cinta Karena tabiat, misal kepada adik, paman, orang tua.

➡️ Syaikh selanjut nya membawa ayat.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

فَاِ نْ تَنَا زَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَا لرَّسُوْلِ اِنْ كُنْـتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَـوْمِ الْاٰ خِرِ ۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا

“Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah (keputusannya) kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
(QS. An-Nisa’ 4: Ayat 59)

♦️Ayat ini banyak Faidah.

1. Sebab hilangnya perselisihan (awal dari permusuhan). Yaitu dengan kembali kepada dalil.

2. Isyarat bahwa sebab permusuhan adalah meninggalkan Al Qur’an dan Sunnah (Hadits)

Imam Nawawi – para ulama menekankan larangan untuk ikuti hawa nafsu yang konsekuensi nya permusuhan.

➡️ *BAB SUKA PERBUATAN KEJI*

DOSA yang sangat parah (fahisy)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اِنَّ الَّذِيْنَ يُحِبُّوْنَ اَنْ تَشِيْعَ الْفَا حِشَةُ فِى الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَهُمْ عَذَا بٌ اَلِيْمٌ ……

“Sesungguhnya orang-orang yang suka agar perbuatan yang sangat keji itu (berita bohong) tersebar di kalangan orang-orang yang beriman, mereka mendapat azab yang pedih, ”
(QS. An-Nur 24: Ayat 19)

Ayat ini terkait orang-orang munafik yang sebarkan fitnah tentang Ibunda Aisyah.

♦️Sikap kita yang benar.

1️⃣ Cek kebenaran.

Allah berfirman,

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِن جَآءَكُمْ فَاسِقُُ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَافَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu“. [Al Hujurat/49 : 6].

2️⃣ Kalau ternyata benar maka kita tutup aib kaum muslimin.

Tidak semua berita buruk harus disebarkan.

Citra kaum muslimin harus dijaga.

Syaikh kemudian menuliskan ayat,
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اِذَا نَصَحُوْا لِلّٰهِ وَ رَسُوْلِهٖ ۗ مَا عَلَى الْمُحْسِنِيْنَ مِنْ سَبِيْلٍ  

“apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada alasan apa pun untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik.”
(QS. At-Taubah 9: Ayat 91)

Adapun orang beriman akan melakukan yang terbaik dihadapan Allah dan Rasul-Nya. Mereka tidak suka kekejian tersebar. Mereka jaga maruwah kaum muslimin.

Jabir bin Abdullah menceritakan,

أَتَى رَجُلٌ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِالْجِعْرَانَةِ مُنْصَرَفَهُ مِنْ حُنَيْنٍ وَفِى ثَوْبِ بِلاَلٍ فِضَّةٌ وَرَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقْبِضُ مِنْهَا يُعْطِى النَّاسَ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ اعْدِلْ. قَالَ « وَيْلَكَ وَمَنْ يَعْدِلُ إِذَا لَمْ أَكُنْ أَعْدِلُ لَقَدْ خِبْتَ وَخَسِرْتَ إِنْ لَمْ أَكُنْ أَعْدِلُ ». فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رضى الله عنه دَعْنِى يَا رَسُولَ اللَّهِ فَأَقْتُلَ هَذَا الْمُنَافِقَ. فَقَالَ « مَعَاذَ اللَّهِ أَنْ يَتَحَدَّثَ النَّاسُ أَنِّى أَقْتُلُ أَصْحَابِى إِنَّ هَذَا وَأَصْحَابَهُ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْهُ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ »

“Ada seorang lelaki yang datang menemui Rasulullah ﷺ di Ji’ranah -nama tempat- sepulangnya beliau dari -peperangan- Hunain, ketika itu di atas kain Bilal terdapat perak yang diambil sedikit demi sedikit oleh Rasulullah ﷺ untuk dibagikan kepada orang-orang. Kemudian lelaki itu mengatakan, ‘Hai Muhammad, berbuat adillah!’. Maka Nabi menjawab, ‘Celaka kamu! Lalu siapa lagi yang mampu berbuat adil jika aku tidak berbuat adil. Sungguh kamu pasti telah celaka dan merugi jika aku tidak berbuat adil.’

Maka Umar bin al-Khatthab radhiyallahu’anhu berkata, ‘Biarkanlah saya wahai Rasulullah untuk menghabisi orang munafiq ini.’ Maka beliau bersabda, ‘Aku berlindung kepada Allah, *jangan sampai orang-orang nanti mengatakan bahwa aku telah membunuh para sahabatku sendiri*. Sesungguhnya orang ini dan para pengikutnya adalah suka membaca al-Qur’an akan tetapi bacaan mereka tidak melampaui pangkal tenggorokan mereka. Mereka keluar darinya sebagaimana keluarnya anak panah yang menembus sasaran bidiknya.’” (HR. Muslim)

Semoga bermanfaat.

#alkabaair #sunnah #salaf #dosabesar #benci #maksiat

##$$-aa-$$##

Navigasi Series<< Alkabair-9 :BAB PENYEBUTAN keinginan bertindak sewenang-wenang dan berbuat kerusakanAlkabair-11 :BAB PENYEBUTAN MENCINTAI MUSUH-MUSUH ALLAH dan BAB KERASNYA HATI >>
Bagikan Catatan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ingin Umroh Nyaman Sesuai Tuntunan Rasulullah?