Alkabair-11 :BAB PENYEBUTAN MENCINTAI MUSUH-MUSUH ALLAH dan BAB KERASNYA HATI
- ALKABAIR-#01 – MUQADIMAH
- ALKABAIR-#02 – Dosa terbesar
- ALKABAIR-3
- Alkabair-4
- Alkabair-5 (Riya’ dan Sum’ah)
- Alkabair-11 :BAB PENYEBUTAN MENCINTAI MUSUH-MUSUH ALLAH dan BAB KERASNYA HATI
- Alkabair-6 – GEMBIRA YANG TERLAKNAT
- Alkabair-7 : PUTUS ASA DARI RAHMAT Allah Dan Merasa Aman dari Adzab Allah
- Alkabair-8 :BAB PENYEBUTAN Buruk Sangka terhadap Allah
- Alkabair-9 :BAB PENYEBUTAN keinginan bertindak sewenang-wenang dan berbuat kerusakan
🗞️*Alkabair-11 :BAB PENYEBUTAN MENCINTAI MUSUH-MUSUH ALLAH dan BAB KERASNYA HATI*
✒️Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
🎤Ustadz Dr Firanda Andirja Lc MA
🗓️ 28 Safar 1446H/ 1 September 2024
Bada Maghrib – Masjid Al Ikhlas Dukuh Bima Bekasi.
Dosa besar diantara adalah benci dan permusuhan sesama kaum mukminin.
Sesungguhnya seharusnya benci dan permusuhan adalah kepada orang-orang kafir yang merupakan musuh-musuh Allah.
Jadi bab ini adalah kebalikan dari bab sebelumnya.
Sebelumnya – membenci dan memusuhi orang-orang beriman => dosa besar
Bab ini – mencintai musuh-musuh Allah => dosa besar.
❗Meskipun musuh-musuh Allah itu adalah karib kerabat.
Qs Al Mujadilah ayat 22
Qs At Taubah ayat 24
Qs Huud ayat 113 (mencakup kerabat dan selain kerabat).
Tidak logis kalau kita mengaku membenci musuh-musuh Allah namun kenyataannya malah mencintai musuh-musuh Allah.
🔹Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُّؤْمِنُوْنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ يُوَآ دُّوْنَ مَنْ حَآ دَّ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَوْ كَا نُوْۤا اٰبَآءَهُمْ اَوْ اَبْنَآءَهُمْ اَوْ اِخْوَا نَهُمْ اَوْ عَشِيْرَتَهُمْ ۗ اُولٰٓئِكَ كَتَبَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْاِ يْمَا نَ وَاَ يَّدَهُمْ بِرُوْحٍ مِّنْهُ ۗ وَيُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَ نْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۗ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ اُولٰٓئِكَ حِزْبُ اللّٰهِ ۗ اَ لَاۤ اِنَّ حِزْبَ اللّٰهِ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
“Engkau tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya, atau keluarganya/kabilah mereka. Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari Dia. Lalu dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung.”
(QS. Al-Mujadilah 58: Ayat 22)
Diantara sifat orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, adalah tidak menjadikan mereka saling berkasih sayang dengan musuh-musuh Allah.
🔸Ayat ini (riwayat nya lemah) berkaitan dengan bu Ubaidah bin Jarrah, ketika perang Badr/Uhud, ayahnya ingin membunuh Abu Ubaidah bin Jarrah. Ayah nya sangat benci kaum muslim termasuk anaknya namun anaknya selalu menghindar, tatkala mereka bertemu Abu Ubaidah justru yang berhasil membunuh ayahnya. Dan turun ayat ini.. Abu Ubaidah lebih cinta Allah dan Rasul-Nya daripada ayahnya.
🔸Dalam riwayat yang sahih.
Surat Al-Anfal (8) Ayat 67
مَا كَانَ لِنَبِىٍّ أَن يَكُونَ لَهُۥٓ أَسْرَىٰ حَتَّىٰ يُثْخِنَ فِى ٱلْأَرْضِ ۚ
Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi.
Ibnu Umar bercerita, bahwa kemudian Rasulullah ﷺ meminta pendapat kepada Abu Bakar tentang nasib para tawanan itu. Maka Abu Bakar berkata, “Mereka adalah kerabatmu juga, maka lepaskanlah mereka.” Dan Rasulullah ﷺ meminta pendapat kepada Umar, maka Umar berkata, “Bunuhlah mereka.” Lalu Rasulullah ﷺ memutuskan tebusan terhadap mereka, maka turunlah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengatakan: Tidak patut bagi seorang nabi mempunyai tawanan. (Al-Anfal: 67), hingga akhir ayat.
Ide Umar adalah setiap sahabat diperintahkan untuk membunuh kerabatnya yang musyrik yang memusuhi Nabi ﷺ dan telah menjadi tawanan.
Misal Ali membunuh Aqil dst.
Dan ide Umar ternyata lebih benar. ✅ Dan Rasulullah ﷺ menangis karena teguran Allah.
🔸 Ingatlah kisah Sa’ad Bin Abi Waqash ketika ibunya (yang musyrik) mengancam untuk bunuh diri dengan mogok makan karena Sa’ad masuk Islam. Saad tetap kekeh dalam pendiriannya. Dan Ibunya akhirnya berhenti mogok makan.
🔸Kisah yang shahih – Abdullah bin Abdullah bin salul yang minta ijin Rasulullah ﷺ untuk membunuh ayahnya karena ayahnya telah menyakiti kaum muslim namun Rasulullah ﷺ tidak mengijinkan.
🔸Handzalah Ibnu Abi Amir (dimandikan oleh malaikat saat wafat perah Uhud) meminta izin Rasulullah ﷺ untuk membunuh Abu Amir Al Fasik yang memusuhi Nabi ﷺ. Dan Rasulullah ﷺ juga tidak izinkan.
🔸Saat para istri Rasulullah ﷺ meminta jatah uang lebih karena saat itu banyak ghanimah, Rasulullah ﷺ tidak setuju dan memilih meninggalkan semua istrinya untuk tinggal di ruang kecil. Umar yang tahu demikian marah kepada Hafsah (salah satu istri Nabi yang anak Umar), dan berkata – kalau saya disuruh penggal kepala hafsah maka akan saya lakukan.
✅ Ayat ini menjelaskan betapa kuat iman masuk dalam hati para shahabat.
Dosa besar bila berkasih sayang dengan orang-orang yang memusuhi kaum muslimin. Ini pentingnya aqidah.
Saat ini ada kaum yang bantai kaum muslimin, tapi karena aqidah yang lemah ada yang kongkow dengan mereka.
🔹Ayat berikutnya,
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
قُلْ اِنْ كَا نَ اٰبَآ ؤُكُمْ وَاَ بْنَآ ؤُكُمْ وَاِ خْوَا نُكُمْ وَاَ زْوَا جُكُمْ وَعَشِيْرَتُكُمْ وَ اَمْوَا لُ ٱِ قْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَا رَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَا دَهَا وَ مَسٰكِنُ تَرْضَوْنَهَاۤ اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَ جِهَا دٍ فِيْ سَبِيْلِهٖ فَتَرَ بَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَ مْرِهٖ ۗ وَا للّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ
“Katakanlah, “Jika bapak-bapak mu (kakek-kakek) , anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.”
(QS. At-Taubah 9: Ayat 24).
Orang yang mendahulukan 8 kecintaan dari pada cinta kepada Allah dan Rasul-Nya maka Allah golongkan sebagai orang-orang fasik. Ini adalah cinta tabiat. Yang dilarang adalah mendahulukan cinta ini daripada cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.
Tafsir ayat ini bisa dibawa seperti tafsir ayat sebelumnya.
🔹Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَلَا تَرْكَنُوْۤا اِلَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا فَتَمَسَّكُمُ النَّا رُ ۙ وَمَا لَـكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ اَوْلِيَآءَ ثُمَّ لَا تُنْصَرُوْنَ
“Dan janganlah kamu condong kepada orang yang dzalim (kafir, musyrikin) yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, sedangkan kamu tidak mempunyai seorang penolong pun selain Allah, sehingga kamu tidak akan diberi pertolongan.” (QS. Hud 11: Ayat 113)
Cinta berlebihan menyebabkan seseorang meninggalkan petunjuk Allah dan Rasul-Nya.
Condong disini semakna ridho.
Ucapan selamat itu menunjukkan keridhoan.
Toleransi ada namun harus dengan benar.
✅Abul Aliyah – jangan ridho dengan amalan mereka.
Ibnu Abbas – kecintaan yang secukupnya.
🔹Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ
Seseorang itu bersama dengan orang yang dia cintai. HR Bukhari dan Muslim.
Dalam sebuah hadits, disebutkan.
عن أنس بن مالك رضي الله عنه أنَّ أَعْرَابِيًا قال لرسول الله صلى الله عليه وسلم: مَتَى السَّاعَة؟ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «مَا أَعْدَدْتَ لَهَا؟» قال: حُبُّ الله ورَسُولِه، قال: «أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ».
[صحيح] – [متفق عليه]
المزيــد …
Anas -raḍiyallāhu ‘anhu- meriwayatkan:
Seorang arab badui bertanya kepada Nabi ﷺ tentang hari Kiamat.
Dia berkata, “Kapan hari Kiamat akan terjadi?” Beliau ﷺ bersabda, “Apa yang telah engkau siapkan untuk hari Kiamat?”
Orang itu menjawab, “Tidak ada. Hanya saja aku mencintai Allah dan Rasul-Nya ﷺ.” Beliau bersabda, “Engkau akan bersama orang yang engkau cintai.”
Anas berkata, “Belum pernah kami bahagia dengan sesuatu seperti bahagianya kami dengan sabda Nabi ﷺ, ‘Engkau bersama orang yang engkau cintai.'” Anas melanjutkan, “Sungguh aku mencintai Nabi ﷺ, Abu Bakar dan Umar. Aku berharap akan bersama mereka dengan sebab kecintaanku pada mereka sekalipun aku belum beramal semisal amal mereka.”
[Hadis sahih] – [Muttafaq ‘alaih]
Diantara ciri cinta yang berlebihan adalah meniru atau menuruti semua dari orang yang dicintainya.
➡️ *BAB TENTANG KERASNYA HATI*
Keras hati pada orang-orang kafir.
Rasulullah shallahu’alaihi wasallam bersabda:
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika ia baik, seluruh tubuh baik. Jika ia rusak, seluruh tubuh juga rusak. Ketahuilah (segumpal daging) itu ialah Qalbu/hati..” (HR. Muslim).
Qalbu yang keras berpengaruh pada amalannya, pada seluruh tubuh – pandangan, pendengaran….
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِّيْثَا قَهُمْ لَعَنّٰهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوْبَهُمْ قٰسِيَةً ۚ يُحَرِّفُوْنَ الْـكَلِمَ عَنْ مَّوَا ضِعِهٖ ۙ وَنَسُوْا حَظًّا مِّمَّا ذُكِّرُوْا بِهٖ ۚ
“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, maka Kami melaknat mereka dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah firman (Allah) dari tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka.”
(QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 13)
Janji nya adalah selalu dalam Ketaatan.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjelaskan keras nya hati kemaksiatan..
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ، فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ، وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ، وَهُوَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ: {كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ}
“Jika seorang hamba melakukan satu dosa, niscaya akan ditorehkan di hatinya satu noda hitam. Seandainya dia meninggalkan dosa itu, beristighfar dan bertaubat; niscaya noda itu akan dihapus. Tapi jika dia kembali berbuat dosa; niscaya noda-noda itu akan semakin bertambah hingga menghitamkan semua hatinya. Itulah penutup yang difirmankan Allah, “Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka lakukan itu telah menutup hati mereka” (QS. Al-Muthaffifin: 14). (HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu. Hadits ini dinilai hasan sahih oleh Tirmidzi).
Orang-orang yahudi punya perjanjian dengan Allah dalam ketaatan namun mereka langgar dan Allah hukum mereka dengan menjadikan hati mereka keras.
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu menuturkan:
“Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memperbanyak berdoa :
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
“Wahai Sang Pembolak-balik hati, teguhkan hatiku di atas agama-Mu”.
Lalu akupun berkata:
“Wahai Rasulullah, kami beriman kepadamu, dan beriman kepada ajaran Islam yang engkau bawa, maka apakah engkau mengkhawatirkan kami?”.
Beliau menjawab :
نَعَمْ، إِنَّ الْقُلُوبَ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ، يُقَلِّبُهَا كَيْفَ يَشَاءُ
“Ya! Sesungguhnya hati (para hamba) itu berada diantara dua jari dari jari-jemari Allah, Dia membolak-balikkannya sesuai dengan yang Dia kehendaki!”. [HR. At-Tirmidzi].
Allah simpangkan mereka, jadikan hati mereka keras.
Diantara dampak nya adalah mereka tafsirkan Taurat sesuai kepentingan duniawi mereka.
✅ Kemudian Syaikh membawakan ayat yang bisa melembutkan hati. Membaca Al Qur’an sambil Tadabur maknanya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اَللّٰهُ نَزَّلَ اَحْسَنَ الْحَدِيْثِ كِتٰبًا مُّتَشَا بِهًا مَّثَا نِيَ ۖ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُوْدُ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ۚ ثُمَّ تَلِيْنُ جُلُوْدُهُمْ وَقُلُوْبُهُمْ اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut/bertakwa kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah.”
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 23)
Maka nasihat nya jangan malas ikut kajian tafsir, karena ini cepat dalam menenangkan hati.
Kalau ingin lembut maka baca Al Qur’an dan Tadabur.
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نزلَ مِنَ الْحَقِّ
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), QS Al Hadid ayat 16.
Sering dzikir dan baca Al Quran.
Seorang ulama – sering dzikir ingat Allah itu obat sedangkan sering lihat orang itu penyakit.
🔸Dalil hati lembut
1. Baca Al Qur’an
2. Hati lembut merahmati orang-orang.
3. Sedekah melembutkan hati.
4. Suka memaafkan orang
Hati yang keras – nasihat gak bisa masuk.
Dari Ibnu Amr bin Ash secara marfu’ : “sayangilah oleh kalian (manusia), maka kalian akan disayangi. Berilah maaf maka kalian akan dimaafkan. Celaka orang-orang yang mendengar perkataan, tetapi tidak beramal dengannya. Celaka orang-orang yang terus-menerus melakukan (dosa) padahal mereka mengetahui. ” HR Ahmad.
Dalam riwayat Tirmidzi secara marfu’, Ibnu Amr berkata : ” janganlah kalian banyak bicara tanpa mengingat Allah. Sesungguhnya banyak bicara tanpa mengingat Allah adalah penyebab kerasnya hati. Sesungguhnya hati yang jauh dari Allah adalah hati yang keras”.
Dan dalam riwayat Bukhari dan Muslim dari Jarir radhiallahu anhu secara marfu ‘ : “Barangsiapa yang tidak menyayangi manusia, maka Allah tidak akan menyayanginya.”
Semoga bermanfaat.
#alkabaair #sunnah #salaf #hati #keras
#musryik #kafir #Firanda #Firandaandirja
##$$-aa-$$##