BIJAK DALAM BERDAKWAH#8 – Kewajiban Orang Yang Hijrah (1)
- BIJAK DALAM BERDAKWAH #1 – Muqaddimah
- BIJAK DALAM BERDAKWAH #2 – Kriteria Juru Dakwah
- BIJAK DALAM BERDAKWAH#3 – Kriteria Juru Dakwah Bagian ke-2
- BIJAK DALAM BERDAKWAH #4 – Kriteria Juru Dakwah Bagian ke-3
- BIJAK DALAM BERDAKWAH#5 Hak-Hak Orang Yang Kita Dakwahi
- BIJAK DALAM BERDAKWAH#8 – Kewajiban Orang Yang Hijrah (1)
- BIJAK DALAM BERDAKWAH#6 Hak-Hak Yang Didakwahi
- BIJAK DALAM BERDAKWAH#7 Hak-Hak Yang Didakwahi
- BIJAK DALAM BERDAKWAH#9 Kewajiban Orang yang Hijrah#2
- BIJAK DALAM BERDAKWAH#10 *Mendakwahi Orang Islam#1*
Diterbitkan pertama kali pada: 18-Des-2020 @ 20:57
5 menit membacaBIJAK DALAM BERDAKWAH#8
Kewajiban Yang Didakwahi
📖 (Syarah Kitab dari Syaikh Prof. Dr. Hamud bin Ahmad Ar Ruhaily).
👤Ustadz Dr Syafiq Riza Basalamah, MA
🗓️ 4 Jumadil Awal 1442H
Apa kewajiban orang yang menerima dakwah agama (hijrah) ini?
Syaikh menjelaskan bahwasanya orang yang didakwahi itu bukan dimanja, tapi dituntut ikut pada kebenaran.
Juga dituntut untuk menuntut ilmu dan ajak orang lain.
Beberapa kewajiban.
1️⃣ HARUS tunduk kepada kebenaran kalau tampak pada dia.
Hijrah mereka tahu haramnya riba, zina..
Bagaimana cara tangani jenazah.
Allah ﷻ telah berikan manusia akal / hati nurani yang bisa digunakan untuk memilih yang benar, dan Allah telah mengutus utusan-Nya untuk menjelaskan lebih detail lagi.
Dan banyak orang tidak gunakan akal tapi lebih ikuti hawa nafsunya.
Orang-orang kafir dulu sering meminta bukti mukjizat, Allah tunjukkan bukti kebenaran namun mereka tetap tidak beriman.
Bahkan menuduh utusan Allah sebagai tukang sihir.
Saat Nabi Musa menunjukkan mukjizat tongkat, tukang sihir Firaun beriman dan Firaun tetap tidak beriman.
Allah berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَجِيبُوا۟ لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ ٱلْمَرْءِ وَقَلْبِهِۦ وَأَنَّهُۥٓ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.
QS. Al-Anfal : 24
Perintah dan larangan Allah bukan untuk mempersulit tapi untuk memberi kehidupan yang sebenarnya.
Kalau kita menolak kebenaran maka berikutnya juga akan susah terima hidayah.
Maka nya Rasulullah ﷺ memerintahkan kita untuk segera beramal.
Anas radhiyallahu ‘anhu berkata,
قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْمَدِينَةَ وَلأَهْلِ الْمَدِينَةِ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ « قَدِمْتُ عَلَيْكُمْ وَلَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ يَوْمَيْنِ خَيْراً مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ النَّحْرِ
“Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main di masa jahiliyah. Maka beliau berkata, “Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya Idul Fithri dan Idul Adha (hari Nahr)” (HR. An Nasai dan Ahmad).
Nabi ﷺ tidak pernah rayakan tahun baru Masehi, padahal saat itu sudah ada tahun Masehi.
Seorang muslim yang taat harus berlomba-lombalah dalam amal sholeh.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱرْكَعُوا۟ وَٱسْجُدُوا۟ وَٱعْبُدُوا۟ رَبَّكُمْ وَٱفْعَلُوا۟ ٱلْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan, agar kamu beruntung.
QS. Al-Hajj : 77
Kita yang sudah beriman harus dengar dan taat, disitu ada kebaikan yang dikasih tahu dan keburukan yang Allah larang.
Iman ada 70 cabang, dan harus selalu berbuat kebaikan.
Dalam syariat Islam..
Berita : benar
Hukum : adil
Dan Allah perintahkan kita untuk berlomba dalam kebaikan.
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ أَيْنَ مَا تَكُونُوا۟ يَأْتِ بِكُمُ ٱللَّهُ جَمِيعًا إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
QS. Al-Baqarah : 148
Dunia ini negeri untuk beramal, balasan yang full nanti di akhirat..
Umar bin Khaththab, masuk Islam telat, kalah dengan Ibnu Mas’ud namun Umar mampu menjadi yang nomor 2.
Kita lihat bagaimana motivasi Abu Bakar dalam beramal sholeh.
Rasulullah ﷺ pernah bertanya, “Siapa yang berpuasa hari ini? Abu Bakar menjawab, “Aku.” Rasulullah ﷺ bertanya lagi, “Siapa yang mengantarkan jenazah (ke kuburan) hari ini?” Abu Bakar menjawab, “Aku.” Rasulullah ﷺ bertanya lagi, “Siapa yang memberi makan fakir miskin hari ini?” Abu Bakar kembali menjawab, “Aku.” Rasulullah ﷺ bertanya lagi, “Siapa yang menjenguk orang sakit hari ini?” Sekali lagi Abu Bakar menjawab, “Aku.” Maka Rasulullah ﷺ pun bersabda, “Tidaklah amalan-amalan ini terdapat pada diri seseorang, melainkan ia akan masuk Surga.”
Para sahabat dulu saat gak bisa ikut jihad karena gak punya modal, mereka menangis.
Para pendeta Yahudi dan Nasrani yang masuk Islam langsung tunduk, contohnya Abdullah bin Salam.
2️⃣ Menuntut ilmu
Orang yang sudah beriman harus menuntut ilmu agama.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah).
Ada ilmu yang fardhu ain bagi setiap muslim..
فَٱعْلَمْ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَىٰكُمْ
Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan (yang patut disembah) selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu.
QS. Muhammad : 19
Imam Bukhari buat bab khusus berilmu dulu sebelum beramal.
Yang tidak menuntut ilmu bisa tersesat.
Terlalu banyak ayat dan hadits tentang perintah menuntut ilmu.
Allah ajarkan yang boleh diminta bertambah adalah ilmu.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
dan katakanlah :”Ya Rabbku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan“. [Thaha /20:114]
Dan doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ adalah,
اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعاً، وَرِزْقاً طَيِّباً، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amalan yang diterima
HR Ahmad
Ilmu itu seperti air hujan yang bermanfaat (hadits). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَثَلُ مَا بَعَثَنِى اللَّهُ بِهِ مِنَ الْهُدَى وَالْعِلْمِ كَمَثَلِ الْغَيْثِ الْكَثِيرِ أَصَابَ أَرْضًا ، فَكَانَ مِنْهَا نَقِيَّةٌ قَبِلَتِ الْمَاءَ ، فَأَنْبَتَتِ الْكَلأَ وَالْعُشْبَ الْكَثِيرَ ، وَكَانَتْ مِنْهَا أَجَادِبُ أَمْسَكَتِ الْمَاءَ ، فَنَفَعَ اللَّهُ بِهَا النَّاسَ ، فَشَرِبُوا وَسَقَوْا وَزَرَعُوا ، وَأَصَابَتْ مِنْهَا طَائِفَةً أُخْرَى ، إِنَّمَا هِىَ قِيعَانٌ لاَ تُمْسِكُ مَاءً ، وَلاَ تُنْبِتُ كَلأً ، فَذَلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقِهَ فِى دِينِ اللَّهِ وَنَفَعَهُ مَا بَعَثَنِى اللَّهُ بِهِ ، فَعَلِمَ وَعَلَّمَ ، وَمَثَلُ مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ رَأْسًا ، وَلَمْ يَقْبَلْ هُدَى اللَّهِ الَّذِى أُرْسِلْتُ بِهِ
“Permisalan petunjuk dan ilmu yang Allah mengutusku dengannya adalah bagai ghaits (hujan yang bermanfaat) yang mengenai tanah. Maka ada tanah yang baik, yang bisa menyerap air sehingga menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rerumputan yang banyak. Di antaranya juga ada tanah yang ajadib (tanah yang bisa menampung air, namun tidak bisa menyerap ke dalamnya), maka dengan genangan air tersebut Allah memberi manfaat untuk banyak orang, sehingga manusia dapat mengambil air minum dari tanah ini. Lalu manusia dapat memberi minum untuk hewan ternaknya, dan manusia dapat mengairi tanah pertaniannya. Jenis tanah ketiga adalah tanah qi’an (tanah yang tidak bisa menampung dan tidak bisa menyerap air). Inilah permisalan orang yang memahami agama Allah, bermanfaat baginya ajaran yang Allah mengutusku untuk membawanya. Dia mengetahui ajaran Allah dan dia mengajarkan kepada orang lain. Dan demikianlah orang yang tidak mengangkat kepalanya terhadap wahyu, dia tidak mau menerima petunjuk yang Allah mengutusku untuk membawanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Apalagi saat ini ilmu mudah tersebarnya, sehingga tidak ada alasan untuk tidak menuntut ilmu.
3️⃣ Berupaya untuk menerapkan Islam sebagai pedoman hidupnya
Allah Subhanahu wa Ta’ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul-(Nya) dan ulil amri di antara kalian.” [An-Nisaa: 59]
Dengan catatan perintah dari Ulil Amri tidak bertentangan dengan Allah dan Rasul-Nya..
Saat ini banyak orang mualaf dan tidak mau belajar.
Quran telah tunjukkan jalan yang paling benar.
Iman bukan hanya di lisan. Namun Iman
Adalah sesuatu yang tertancap di hati, diucapkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amalan.
Allah berfirman,
فَٱسْتَقِمْ كَمَآ أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا۟ إِنَّهُۥ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Maka tetaplah engkau (Muhammad) (di jalan yang benar), sebagaimana telah diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang bertobat bersamamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
QS. Hud : 112
Islam ini agama yang mudah, sesuai dengan kemampuan kita.
Dia harus yakin bahwa Islam adalah pedoman hidup dalam pribadi, keluarga, lingkungan dan negara.
Islam berinteraksi dengan semua golongan dan kelompok, sehingga kita wajib menuntut ilmu,sehingga dapat menerapkan Islam yang benar.
Semoga bermanfaat.
##$$-aa-$$##