Bagian ke 20 dari 23 dalam series dosabesar_MBAW
5 menit membaca

🗞️ ALKABAIR – HATI DAN LISAN#21
✒️ Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
🎤 Ustadz Dr Firanda Andirja Lc MA
🗓️ 11 Sya’ban 1446H/9 Februari 2025
Ba’da Maghrib

➡️ *BAB KEMARAHAN*

Marah yang dimaksud adalah jengkel dengan Allah karena takdir yang dia rasakan.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَمَنْ يُّؤْمِنْ بِۢا للّٰهِ يَهْدِ قَلْبَ

“dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya.”
(QS. At-Taghabun 64: Ayat 11)

Lengkap nya,

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

مَاۤ اَصَا بَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ اِلَّا بِاِ ذْنِ اللّٰهِ ۗ وَمَنْ يُّؤْمِنْ بِۢا للّٰهِ يَهْدِ قَلْبَهٗ ۗ وَا للّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
“Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
(QS. At-Taghabun 64: Ayat 11)

‘Alamah (seorang tabiin) berkata :

هو الرجل تص

“Dia adalah seorang yang ditimpa musibah, kemudian dia mengetahui bahwa musibah itu dari Allah, maka dia ridha dan berserah diri.”

Musibah apapun adalah ketentuan Allah, terkait dengan diri, harta, anak-anak.

Izin Alkauny..

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

مَاۤ اَصَا بَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ ۖ وَمَاۤ اَصَا بَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَّـفْسِكَ ۗ وَاَ رْسَلْنٰكَ لِلنَّا سِ رَسُوْلًا ۗ وَكَفٰى بِا للّٰهِ شَهِيْدًا
“Kebajikan apa pun yang kamu peroleh adalah dari sisi Allah dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu (Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Dan cukuplah Allah yang menjadi saksi.”
(QS. An-Nisa’ 4: Ayat 79)

Ini pasrah/ridho atas takdir Allah.. Termasuk sifat orang beriman. Bukan malah ngamuk.

Dalam hadits,

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
«لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَطَمَ الخُدُودَ، وَشَقَّ الجُيُوبَ، وَدَعَا بِدَعْوَى الجَاهِلِيَّةِ»

Abdullah bin Mas’ud -raḍiyallahu ‘anhu- meriwayatkan: Rasulullah ﷺ bersabda,
“Tidak termasuk golongan kami orang yang memukul-mukul pipi, merobek pakaian, dan menyeru dengan seruan orang-orang jahiliah (saat terkena musibah).” 

Fungsi musibah..
1. Hilangkan/ampuni dosa
2. Angkat derajat

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

ما من مرض أو وجع يصيب المؤمن إلا كان كفارة لذنوبه حتى الشوكة يشاكها، أو النكبة ينكبها

“Tidaklah ada suatu penyakit atau rasa sakit yang mengenai seorang mukmin kecuali hal itu akan menjadi penggugur dosa baginya. Bahkan kalau dia tertusuk duri atau tertimpa bencana, maka itu menjadi penggugur dosa baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah ﷺ  mengatakan,

لَا تَسُبِّي الْحُمَّى، فَإِنَّهَا تُذْهِبُ خَطَايَا بَنِي آدَمَ، كَمَا يُذْهِبُ الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ

“Janganlah Engkau mencela demam. Karena demam itu bisa menghilangkan kesalahan-kesalahan (dosa) manusia, sebagaimana kiir (alat yang dipakai pandai besi) bisa menghilangkan karat besi.” (HR. Muslim).

Sabar itu pahala nya sangat besar.

Allah ta’ala berfirman :

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar itu akan dipenuhi pahala mereka dengan tiada hitungannya.” (Az Zumar: 10)

Semakin pilu, semakin sedih semakin besar pahala.

Namun jangan berangan-angan dapat musibah. Karena belum tentu kuat.

Dari Anas radhiallahu’anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,

وَإِنَّ اللهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا اِبْتَلاَهُمْ ، وَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا ، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ.

“Dan sungguh, Allah apabila mencintai suatu kaum, Allah menguji mereka (dengan cobaan). Barang siapa yang ridha maka baginya keridhaan dari Allah, sedang barang siapa yang marah maka baginya kemarahan dari Allah. HR Tirmidzi, hasan.

Ini adalah mukjizat..

Nabi Muhammad ﷺ adalah orang yang paling berat ujian nya.

Rasulullah ﷺ bersabda,

أَشَدُّ النَّاسِ بَلاَءً اْلأَنِبْيَاءُ ثُمَّ اْلأَمْثَلُ فَاْلأَمْثَلُ يُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلٰى حَسًبِ ( وَفِي رِوَايَةٍ قَدْرِ ) دِيْنُهُ فَإِنْ كَانَ دِيْنُهُ صَلَبًا اِشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِي دِيْنِهِ رِقَةٌ اُبْتُلِيُ عَلٰى حَسَبِ دِيْنُهِ فَمَا يَبْرَحُ اْلبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتىٰ يَتْرُكَهُ يَمْشِيْ عَلَى اْلأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةُ .

          “Manusia yang paling dashyat cobaannya adalah para anbiya’ kemudian orang-orang serupa lalu orang-orang yang serupa. Seseorang itu diuji menurut ukuran (dalam suatu riwayat ‘kadar’) agamanya. Jika agama kuat, maka cobaannya pun dashyat. Dan jika agamanya lemah, maka ia diuji menurut agamanya. Maka cobaan akan selalu menimpa seseroang sehingga membiarkannya berjalan di muka bumi, tanpa tertimpa kesalahan lagi.”
HR Tirmidzi..

Nabi Ibrahim adalah kholilul rahman karena cobaan yang sangat berat.. Dimusuhi bapaknya, dimusuhi warga, susah dapat anak, anak diuji Allah supaya disembelih..

Nabi Muhammad ﷺ juga kekasih Allah, karena mendapat ujian yang sangat berat. Masih kecil ditinggal ayah dan ibunya. Anak-anak meninggal semua saat beliau ﷺ hidup kecuali Fatimah. Berbagai kabilah, suku juga ingin membunuh Rasulullah ﷺ.

Dunia, Semakin cinta semakin berat berpisah.

Ujian adalah tanda cinta Allah kepada hamba-Nya kalau disambut dengan kesabaran.

Sabar itu ada jengkel tapi di tahan.
Ridho itu lebih tinggi dari sabar.

✅ Musibah tidak secara otomatis menghapus dosa, tidak secara otomatis mengangkat derajat.. Yang Allah nilai adalah sikap hamba terhadap musibah tersebut.

➡️ *RISAU DAN GELISAH*

Gelisah dan kegoncangan hati.

Orang beriman itu hati nya tenang.

❗❗ *Gelisah, keraguan yang berkesinambungan itu ciri orang yang tidak beriman.*

Agar iman terpatri harus diiringi amal sholeh, dipaksa diri untuk beramal.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَ لَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ 

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
(QS. Ar-Ra’d 13: Ayat 28)

Dan Firman Allah,

فَأَنزلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ

lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin . Qs Al Fath ayat 26.

Tenang meskipun hatinya genting.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُوْنَ حَتّٰى يُحَكِّمُوْكَ فِيْمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوْا فِيْۤ اَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

“Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya.”
(QS. An-Nisa’ 4: Ayat 65)

Diantara ciri orang beriman adalah ridho dengan keputusan Nabi ﷺ.

Ayat-ayat tentang larangan mendahului Rasul Allah maksudnya adalah jangan bermaksiat dengan keputusan Rasulullah ﷺ.

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Hujurat:1)

Dan Firman Allah,

 يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ، ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً

Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya. Qs Al Fajri 27-28.

Orang bisa mengukur iman nya dengan memeriksa ketenangan diri nya, evaluasi diri terus. Hisab diri.. Setiap hari..

Amal sholeh dan iman datangkan Ketenangan.
Maksiat datangkan kegelisahan.

Berkata Ibnu Qayyim al-Jauziyah, aku mendengar Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:

إِنَّ فِي الدُّنْيَا جَنَّةً مَنْ لَمْ يَدْخُلْهَا لَمْ يَدْخُلْ جَنَّةَ الْآخِرَةِ

“Sesungguhnya di dunia itu terdapat surga, barangsiapa yang belum memasukinya dia tidak akan masuk surga akhirat”. [Madarij as-Salikin, 1/452]

Dijelaskan oleh Syaikh Shalih al-Munajjid: manisnya iman, taqwa dan kelezatan dalam melakukan amal shalih. [Mauqi’ al-Islami, Su’alun wa Jawabun: 11/25]

Dalam riwayat Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dia berkata : Rasulullah ﷺ bersabda,

لَيْسَ الشَّدِيْدُ بِالصُّرْعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيْدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ

“Orang yang kuat bukanlah dengan mengalahkan (lawan yang lain). Tetapi orang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan diri ketika dilanda kemarahan” HR Bukhari dan Muslim.

Jarang orang tenang seperti ini, perlu dilatih.

Kalau musibah ucapkan Alhamdulillah ‘ala kulli hal.

Dalam sebuah hadits,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ لَا تَغْضَبْ

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa seorang pria berkata kepada Nabi Muhammad ﷺ : ‘Wahai Rasulullah, berikan saya wasiat.’ Maka Nabi Muhammad ﷺ bersabda: ‘Jangan engkau marah, jangan engkau marah.’” (HR. Bukhari)

Orang yang gampang marah itu jiwanya tidak tenang.

Dari Abu Dzar radhiallahu anhu secara marfu’ :

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَخْلَصَ قَلْبَهُ لِلْإِيمَانِ وَجَعَلَ قَلْبَهُ سَلِيمًا وَلِسَانَهُ صَادِقًا وَنَفْسَهُ مُطْمَئِنَّةً وَخَلِيقَتَهُ مُسْتَقِيمَةً وَجَعَلَ أُذُنَهُ مُسْتَمِعَةً وَعَيْنَهُ نَاظِرَةً فَأَمَّا الْأُذُنُ فَقَمِعٌ وَالْعَيْنُ بِمُقِرَّةٍ لِمَا يُوعَى الْقَلْبُ وَقَدْ أَفْلَحَ مَنْ جَعَلَ قَلْبَهُ وَاعِيًا

“Telah beruntung orang yang memurnikan hatinya untuk keimanan, menjadikan hatinya yang alim (selamat, sehat), lisannya jujur, jiwanya tenang, tabiat/akhlaknya lurus, menjadikan telinganya mendengar dan matanya melihat. Sedangkan telinganya, maka dia pemilih (tunduk) dan mata itu menurut dengan apa yang diperintahkan oleh hati, dan sungguh telah beruntung orang yang menjadikan hatinya bisa menerima kebaikan-kebaikan.” HR Ahmad.

Hadits ini diperselisihkan keshahihannya oleh para ulama.

Diantara sebab ketenangan adalah iman terhadap takdir.

Telinga itu corong
Mata itu jembatan hati.

Semoga bermanfaat,

#alkabaair #sunnah #jiwa #hati #tenang #takdir #iman #marah #gelisah

##$$-aa-$$##

Navigasi Series<< ALKABAIR – HATI DAN LISAN#20ALKABAIR – HATI DAN LISAN#22 >>
Bagikan Catatan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ingin Umroh Nyaman Sesuai Tuntunan Rasulullah?