Alkabair-13 :BAB KEBURUKAN LISAN
- ALKABAIR-#01 – MUQADIMAH
- ALKABAIR-#02 – Dosa terbesar
- ALKABAIR-3
- Alkabair-4
- Alkabair-5 (Riya’ dan Sum’ah)
- Alkabair-13 :BAB KEBURUKAN LISAN
- Alkabair-6 – GEMBIRA YANG TERLAKNAT
- Alkabair-7 : PUTUS ASA DARI RAHMAT Allah Dan Merasa Aman dari Adzab Allah
- Alkabair-8 :BAB PENYEBUTAN Buruk Sangka terhadap Allah
- Alkabair-9 :BAB PENYEBUTAN keinginan bertindak sewenang-wenang dan berbuat kerusakan
🗞️*Alkabair-13 :BAB KEBURUKAN LISAN*
✒️Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
🎤Ustadz Dr Firanda Andirja Lc MA
🗓️ 26 Rabi’ul Awal 1446H/ 29 September 2024
Bada Maghrib – Masjid Al Ikhlas Dukuh Bima Bekasi.
Seseorang tergantung hati dan lisannya.
Seluruh anggota badan akan lurus dan istiqomah dengan lurusnya lisan, sebagaimana anggota badan akan menyimpang karena penyimpangan lisan. Rasul ﷺ bersabda :
إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الْأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ فَتَقُولُ : اتَّقِ اللَّهَ فِينَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ ؛ فَإِنْ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا ، وَإِنْ اعْوَجَجْتَ اعْوَجَجْنَا
“Jika manusia berada di waktu pagi, maka semua anggota badannya menyalahkan lisan. Mereka berkata, “ Wahai lisan, bertakwalah kepada Allah dalam urusan kami karena sesungguhnya kami tergantung pada dirimu, Jika kamu bersikap lurus, maka kami pun akan lurus. Namun jika engkau menyimpang, maka kamipun akan menyimpang. “ (HR. Tirmidzi, shahih)
Lisan adalah hasil tuangan bejana.
➡️ *KEBURUKAN LISAN*
✒️Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَعِبَا دُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَ رْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَا طَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَا لُوْا سَلٰمًا
“Dan hamba-hamba Allah Yang Maha Penyayang itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan tawadu/rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan kata-kata yang baik (salam).”
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 63)
Allah sebutkan Ciri-ciri penghuni surga. Yaitu orang-orang penuh kesabaran.
Kalau orang mencaci maki maka jangan sibuk dengan caci maki tersebut. Kita harus palingkan diri.
Semakin cuek dengan caci maki orang maka semakin baik hasilnya.
Allah beri surga sebagai balasan.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اُولٰٓئِكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوْا وَيُلَقَّوْنَ فِيْهَا تَحِيَّةً وَّسَلٰمًا
“Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi (dalam surga) atas kesabaran mereka, dan di sana mereka akan disambut dengan penghormatan dan salam,”
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 75)
✒️Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَاِ ذَا سَمِعُوا اللَّغْوَ اَعْرَضُوْا عَنْهُ
“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang buruk, mereka berpaling darinya. ” (QS. Al-Qasas 28: Ayat 55)
Tulisan itu bentuk dari lisan.
Banyak orang yang lebih waspada akan lisan tetapi kurang waspada pada tulisan.
Ada caci maki, ada Celaan maka tidak perlu digubris.
✒️Dan firman Allah Ta’ala :
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ
“Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).”
(QS. Qaf 50: Ayat 18)
Ayat sebelum nya
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيٰنِ عَنِ الْيَمِيْنِ وَعَنِ الشِّمَا لِ قَعِيْدٌ
“(lngatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri.”
(QS. Qaf 50: Ayat 17)..
كِرَامًۭا كَـٰتِبِينَ
yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu),
Surat Al-Infithar (82) Ayat 11
✅ Allah sebutkan tiga sifat malaikat yang mencatat perbuatan kita.
Kata قَعِيْدٌ artinya selalu menyertai
Kata رَقِيْبٌ artinya selalu mengawasi
Kata عَتِيْدٌ artinya selalu hadir
🔸 Ulama berbeda pendapat terkait apa yang dicatat.
1. Semua ucapan dicatat oleh malaikat
2. Semua ucapan yang berdampak baik dampak buruk maupun baik
✒️dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” HR Bukhari dan Muslim.
Rasulullah ﷺ hanya memberi dua pilihan.
Hanya orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir yang bisa demikian.
Siapa yang menganggap perkataan sebagai amal maka akan lebih selamat.
Carilah diksi yang terbaik setiap berkata.
Bagaimana dengan perkataan yang mubah?
Lihat efeknya. Usahakan setiap perkataan kita ada efek baiknya.
Abu Bakar pernah memegang lisan nya dan berkata :
إِنَّ هذَا أَوْرَدَنِي الْمَوَارِدَ
“Sesungguhnya (lidah) ini menjerumuskan kita dalam banyak masalah.” (HR. Malik Dan Nasai)
✒️Dari Sahl bin Sa’ad, Nabi Muhammad ﷺ bersabda,
مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ
Barangsiapa yang menjamin bagiku apa yang ada di antara dua rahang (lisannya) dan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluannya) , niscaya aku menjamin surga baginya. (HR Bukhari dan Tirmidzi).
✅ Ini isyarat bahwa sebagaimana kemaluan, lisan juga ada syahwat.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga ditanya tentang (dosa) yang paling banyak memasukkan seseorang ke dalam neraka. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الفَمُ وَالفَرْجُ
“(Dosa) lidah dan kemaluan.” (HR. Tirmidzi)
✒️Dari Sufyan bin Abdullah, dia berkata : Aku bertanya : “Wahai Rasulullah, apakah perkara yang paling engkau takutkan padaku?”. Kemudian beliau ﷺ memegang lidah beliau sendiri, kemudian berkata :
كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا
“Tahanlah atasmu ini!” HR Tirmidzi.
Rasulullah ﷺ sebutkan 2 bahaya lisan dalam hadits orang yang bangkrut. Yaitu cacian dan salah dalam menuduh.
Rasulullah ﷺ bertanya..
أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ
“Apakah kalian tahu siapa muflis (orang yang pailit) itu?”
Para sahabat menjawab, ”Muflis (orang yang pailit) itu adalah yang tidak mempunyai dirham maupun harta benda.”
Tetapi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Muflis (orang yang pailit) dari umatku ialah, orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) shalat, puasa dan zakat, namun (ketika di dunia) *dia telah mencaci dan (salah) menuduh orang lain*, makan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka” (HR. Muslim).
✒️Dari Muadz radhiyallahu anhu,
Aku bertanya, “Yaa Rasulullah, (apakah) sungguh kita akan diadzab disebabkan oleh perkataan yang kita ucapkan?”
Beliau ﷺ menjawab,
ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ، وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ
“(Celakalah kamu), ibumu kehilanganmu wahai Mu’adz! Tidaklah manusia itu disungkurkan ke dalam neraka di atas muka atau hidung mereka, melainkan karena hasil ucapan lisan mereka.” (HR. Tirmidzi, shahih)
Ini adalah ungkapan arab, bukan doa – (Celakalah kamu), ibumu kehilanganmu wahai Mu’adz! .
✒️Dan di dalam Tirmidzi (no. 2407) dari Abu Sa’id Al-Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الْأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ فَتَقُولُ اتَّقِ اللَّهَ فِينَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ فَإِنْ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا وَإِنْ اعْوَجَجْتَ اعْوَجَجْنَا
Jika anak Adam memasuki pagi hari sesungguhnya semua anggota badannya mengingkari lidah, mereka berkata: “bertakwalah kepada Allah di dalam memelihara hak-hak kami, sesungguhnya kami ini tergantung kepadamu. Jika engkau istiqamah, maka kami juga istiqamah, jika engkau menyimpang (dari jalan petunjuk), kami juga menyimpang. HR Tirmidzi.
✅ Kalimat تُكَفِّرُ اللِّسَانَ artinya
1. Tunduk pada lisan
2. Jangan jadi kufur nikmat sebagai juru bicara tubuh.
Ini terkait hadits lain… Sesungguhnya dalam tubuh ada segumpal daging…
✅ Lisan sebagaimana hati punya pengaruh pada anggota tubuh.
✒️dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, bahwasanya dia mendengar Nabi ﷺ bersabda,
إِنَّ الْعَبْدَ يَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ فِيْهَا، يَزِلُّ بِهَا إِلَى النَّارِ أَبْعَدَ مِمَّا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ.
“Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kata yang tidak dia periksa (dengan baik sebelum mengucapkannya), maka karena satu kata tersebut dia dapat terjerumus ke dalam neraka yang lebih jauh daripada jarak antara timur dan barat.”
HR Bukhari dan Muslim.
Perkataan punya efek yang lebih buruk di akhirat kelak.
✒️dari Bilal bin al-Harits al-Muzani radiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
إِنَّ الرَّجُلَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللهِ سبحانه و تعالى، مَا كَانَ يَظُنُّ أَنْ تَبْلُغَ مَا بَلَغَتْ؛ يَكْتُبُ اللهُ سبحانه و تعالى لَهُ بِهَا رِضْوَانَهُ إِلَى يَوْمِ يَلْقَاهُ. وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَتَكَلّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللهِ سبحانه و تعالى ، مَا كَانَ يَظُنُّ أَنْ تَبْلُغَ مَا بَلَغَتْ، يَكْتُبُ اللهُ سبحانه و تعالى [لَهُ] بِهَا سَخَطَهُ إِلَى يَوْمِ يَلْقَاهُ.
“Sesungguhnya seseorang berbicara dengan kalimat (baik) yang diridhai Allah Subhanahu waTa`ala, dia sama sekali tidak menduga kalimat tersebut mencapai derajat yang dicapainya; Allah menuliskan keridha-an untuknya dengan kalimat tersebut hingga Hari Pertemuan denganNya. Dan sesungguhnya seseorang yang berbicara dengan kalimat (buruk) yang dimurkai Allah Subhanahu waTa`ala, dia sama sekali tidak menduga kalimat tersebut mencapai derajat (rendah) yang dicapainya; Allah menuliskan kemurkaan untuknya dengan kalimat tersebut hingga Hari Pertemuan denganNya.”
HR Tirmidzi, shahih.
Efek lisan yang baik juga ada pengasuh sangat mulia di akhirat.
✅ Ada dua hal..
1. Ada orang bicara tanpa mikir.
2. Tahu perkataan buruk tapi gak tahu ucapannya punya efek buruk di akhirat.
✒️Dari Jundab bin Abdillah radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bercerita:
أَنَّ رَجُلًا قَالَ : وَاللَّهِ لَا يَغْفِرُ اللَّهُ لِفُلَانٍ. وَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَالَ : مَنْ ذَا الَّذِي يَتَأَلَّى عَلَيَّ أَنْ لَا أَغْفِرَ لِفُلَانٍ ؛ فَإِنِّي قَدْ غَفَرْتُ لِفُلَانٍ، وَأَحْبَطْتُ عَمَلَكَ “. أَوْ كَمَا قَالَ
“Pada suatu ketika ada seseorang yang berkata; ‘Demi Allah, sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni si fulan.’ Sementara Allah berfirman: ‘Siapa yang bersumpah atas nama-Ku bahwa Aku tidak akan mengampuni si fulan? Ketahuilah, sesungguhnya Aku telah mengampuni si fulan dan Aku menggugurkan amalan mu.”
HR Muslim.
Kata Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab – yang ucapkan ini adalah ahli ibadah. (ucapan yang batasi ampunan/rahmat Allah).
Keduanya akhirnya masuk neraka.
🔹Diriwayatkan bahwa yang mengatakan demikian adalah ahli ibadah. Abu Hurairah berkata :
تكلّم بكلمة أ وْبقتْ دنياه وآخرته
“Dia Mengatakan satu kalimat yang membinasakan dunia dan akhirat nya.”
Semoga bermanfaat.
#alkabaair #sunnah #salaf #hati lisan
bangkrut #kemaluan #Firanda #rakib #atid #Firandaandirja
##$$-aa-$$##