Alkabair-12 :BAB PENYEBUTAN LEMAH HATI
- ALKABAIR-#01 – MUQADIMAH
- ALKABAIR-#02 – Dosa terbesar
- ALKABAIR-3
- Alkabair-4
- Alkabair-5 (Riya’ dan Sum’ah)
- Alkabair-12 :BAB PENYEBUTAN LEMAH HATI
- Alkabair-6 – GEMBIRA YANG TERLAKNAT
- Alkabair-7 : PUTUS ASA DARI RAHMAT Allah Dan Merasa Aman dari Adzab Allah
- Alkabair-8 :BAB PENYEBUTAN Buruk Sangka terhadap Allah
- Alkabair-9 :BAB PENYEBUTAN keinginan bertindak sewenang-wenang dan berbuat kerusakan
🗞️*Alkabair-12 :BAB PENYEBUTAN LEMAH HATI*
✒️Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
🎤Ustadz Dr Firanda Andirja Lc MA
🗓️ 19 Rabi’ul Awal 1446H/ 22 September 2024
Bada Maghrib – Masjid Al Ikhlas Dukuh Bima Bekasi.
➡️ *LEMAH HATI*
Ini dosa hati yang terakhir yang Syaikh sebutkan dalam kitab ini.
Lemah hati itu karena lemah iman yang sebabkan banyak dosa misal penakut, tidak kuat hadapi ujian.
✒️Firman Allah Ta’ala :
وَّرَبَطْنَا عَلٰى قُلُوْبِهِمْ اِذْ قَا مُوْا فَقَا لُوْا رَبُّنَا رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ لَنْ نَّدْعُوَا۟مِنْ دُوْنِهٖۤ اِلٰهًـا لَّـقَدْ قُلْنَاۤ اِذًا شَطَطًا
“dan Kami telah meneguhkan hati mereka ketika mereka berdiri lalu mereka berkata, “Rabb kami adalah Rabb langit dan bumi; kami sekali-kali tidak berdoa kepada sesembahan selain Dia. Sesungguhnya, kalau kami berbuat demikian, tentu kami telah mengucapkan perkataan yang sangat jauh dari kebenaran.””
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 14)
Ayat terkait dengan kisah tujuh pemuda. Khilaf antara para ulama apakah mereka sebelum atau setelah Nabi Isa. Ibnu Katsir menguatkan pendapat bahwa mereka ada sebelum Nabi Isa alaihissalam.
Mereka tinggal di daerah Daqianus.
Tujuh orang pemuda itu anak-anak orang yang berada. Mereka sepakat tidak setuju dengan kesyirikan yang terjadi di kampung mereka. Mereka sevisi dan semisi.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ
“Ruh-ruh itu (dulu) Allah ciptakan secara berkelompok, maka ruh-ruh yang saling kenal akan menjadi cocok, adapun ruh-ruh yang tidak saling cocok akan berpisah.”
HR Bukhari.
Maka Allah firmankan pada ayat di atas.
Tujuh pemuda itu akhir nya pergi dan masuk dalam gua, tertidur selama 309 tahun. Mereka diancam dibunuh, dimiskinkan, dipaksa lakukan kesyirikan. Mereka berani menyelisihi kaumnya. Raja yang ancam mereka Allah wafatkan diganti dengan raja yang tidak akan membunuh mereka.
Contoh sebelum mereka adalah Ibrahim.
✅ Allah kuatkan hati mereka.
وَّرَبَطْنَا عَلٰى قُلُوْبِهِمْ
Syaikh isyaratkan bahwa hati kita kuat karena Allah kuatkan maka jangan sekali-kali pede dengan iman kita…
Ayat semisal adalah Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
إِذْ يُغَشِّيكُمُ ٱلنُّعَاسَ أَمَنَةًۭ مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءًۭ لِّيُطَهِّرَكُم بِهِۦ وَيُذْهِبَ عَنكُمْ رِجْزَ ٱلشَّيْطَـٰنِ وَلِيَرْبِطَ عَلَىٰ قُلُوبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ ٱلْأَقْدَامَ
(Ingatlah pada perang Badr), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak kaki(mu).
Surat Al-Anfal (8) Ayat 11
Saat itu perang Badr dan syetan bisikan godaan was-was. Mereka goda manusia sesuai dengan kelemahan masing-masing.
Nabi Adam digoda iblis dari hal yang Allah tidak sebutkan dalam Al Qur’an.
Iblis bisikan syubhat bahwa pohon itu adalah pohon keabadian (tinggal di surga).
‼️ Iblis bisa lihat blind spot.
Hujan yang turun dalam ayat ini untuk mensucikan sahabat yang banyak dalam keadaan junub, sebagai penjagaan dari was-was bisikan iblis.
Allah sebutkan dalam Ayat lain.
وَأَصْبَحَ فُؤَادُ أُمِّ مُوسَىٰ فَـٰرِغًا ۖ إِن كَادَتْ لَتُبْدِى بِهِۦ لَوْلَآ أَن رَّبَطْنَا عَلَىٰ قَلْبِهَا لِتَكُونَ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ
Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, supaya ia termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Allah).
Surat Al-Qashash (28) Ayat 10
Hati Ibu Musa Allah kuat kan sehingga tegar hadapi ujian ketika Musa kecil hampir dibunuh.
✒️Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
الم ١، أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ ٢
Alif Lam Mim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, “Kami telah beriman,” sedangkan mereka tidak diuji lagi? Qs Al – ‘Ankabut ayat 1-2.
Asalnya Allah ciptakan dunia untuk ujian. Tujuan ujian adalah agar Allah benar-benar tahu mana yang iman nya Jujur atau dusta.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَلَقَدْ فَتَـنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَـعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ
“Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.”
(QS. Al-‘Ankabut 29: Ayat 3)
Seperti firman Allah yang lain..
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
مَا كَا نَ اللّٰهُ لِيَذَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلٰى مَاۤ اَنْـتُمْ عَلَيْهِ حَتّٰى يَمِيْزَ الْخَبِيْثَ مِنَ الطَّيِّبِ
“Allah tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman sebagaimana dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia membedakan yang buruk dari yang baik. ”
(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 179)
❗Kalau semua perang selalu jaya maka mudah bagi orang untuk beriman.
Hikmah perang itu menang kalah adalah supaya iman selalu teruji.
Kalau semua orang Islam kaya maka semua orang akan masuk Islam.
🔸Ketika perang Al Ahzab – Khandaq, tampaklah ujian itu.
Firman Allah,
وَإِذْ يَقُولُ ٱلْمُنَـٰفِقُونَ وَٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌۭ مَّا وَعَدَنَا ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ إِلَّا غُرُورًۭا
Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata: “Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya”. Surat Al-Ahzab (33) Ayat 12
Orang-orang munafik mulai mengejek kaum muslim akan hal yang Rasulullah ﷺ janjian akan kemenangan kaum muslimin.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
وَلَمَّا رَءَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلْأَحْزَابَ قَالُوا۟ هَـٰذَا مَا وَعَدَنَا ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَصَدَقَ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ ۚ وَمَا زَادَهُمْ إِلَّآ إِيمَـٰنًۭا وَتَسْلِيمًۭا
Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata: “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita”. Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan.
Surat Al-Ahzab (33) Ayat 22
Semakin tinggi iman, semakin tinggi ujian.
Hidup ini memang penuh ujian.
Rasulullah ﷺ bersabda,
أَشَدُّ النَّاسِ بَلاَءً اْلأَنِبْيَاءُ ثُمَّ اْلأَمْثَلُ فَاْلأَمْثَلُ يُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلٰى حَسًبِ ( وَفِي رِوَايَةٍ قَدْرِ ) دِيْنُهُ فَإِنْ كَانَ دِيْنُهُ صَلَبًا اِشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِي دِيْنِهِ رِقَةٌ اُبْتُلِيُ عَلٰى حَسَبِ دِيْنُهِ فَمَا يَبْرَحُ اْلبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتىٰ يَتْرُكَهُ يَمْشِيْ عَلَى اْلأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةُ .
“Manusia yang paling dashyat cobaannya adalah para anbiya’ kemudian orang-orang serupa lalu orang-orang yang serupa. Seseorang itu diuji menurut ukuran (dalam suatu riwayat ‘kadar’) agamanya (iman) . Jika agama kuat, maka cobaannya pun dashyat. Dan jika agamanya lemah, maka ia diuji menurut agamanya. Maka cobaan akan selalu menimpa seseroang sehingga membiarkannya berjalan di muka bumi, tanpa tertimpa kesalahan lagi.”
HR Tirmidzi
✒️Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
قَا لُوْا يٰمُوْسٰۤى اِنَّ فِيْهَا قَوْمًا جَبَّا رِيْنَ ۖ وَاِ نَّا لَنْ نَّدْخُلَهَا حَتّٰى يَخْرُجُوْا مِنْهَا ۚ فَاِ نْ يَّخْرُجُوْا مِنْهَا فَاِ نَّا دَا خِلُوْنَ
“Mereka berkata, “Wahai Musa! Sesungguhnya di dalam negeri itu (Palestina) ada orang-orang yang sangat kuat dan kejam, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar darinya. Jika mereka keluar darinya, pasti kami akan memasukinya.””
(QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 22).
❗Bahkan mereka tidak akan mau masuk negeri itu selamanya. Mereka takut karena lemahnya hati mereka.
Padahal Allah sudah janjikan pasti menang.
✅ Berbeda dengan keadaan para sahabat dan Nabi ﷺ saat akan perang Badr.
Miqdad – berkata – kami gak akan seperti bani Israel yang takut perang saat mereka bersama Nabi Musa.
📢 Maka kita harus sering minta Allah akan kekuatan hati.
Ambillah pelajaran dari kuat nya hati Imam Ahmad saat disiksa (dicambuk) karena mempertahankan bahwa Alquran bukan makhluk.
✒️Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَمِنَ النَّا سِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِا للّٰهِ فَاِ ذَاۤ اُوْذِيَ فِى اللّٰهِ جَعَلَ فِتْنَةَ النَّا سِ كَعَذَا بِ اللّٰهِ ۗ
“Dan di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah,” tetapi apabila dia diuji (di jalan Allah) kepada Allah, dia menganggap fitnah manusia itu sebagai adzab Allah. ”
(QS. Al-‘Ankabut 29: Ayat 10)
Ayat ini adalah kisah Sebagian orang yang masuk Islam, saat disiksa, ternyata mereka gak kuat dan murtad lagi.
Harus nya takut siksa Allah dan menjadi beriman.
Bukan sebaliknya ada orang yang disiksa manusia malah tidak beriman. Padahal siksa Allah itu jauh lebih berat daripada siksa manusia.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
{فَيَوْمَئِذٍ لَا يُعَذِّبُ عَذَابَهُ أَحَدٌ}
Maka pada hari itu tiada seorang pun yang menyiksa seperti siksa-Nya. (Al-Fajr: 25)
Sebagaimana kita gak mampu membayangkan nikmat surga, kita tidak mampu membayangkan siksa Neraka.
Perbedaan lainnya, siksa manusia sebentar sedang siksa Allah sangat lama, bisa jadi kekal selamanya (bila kekal).
Ar Rozy – lolos dari siksa dunia itu nikmat. Sedangkan siksa Allah tidak bakal lolos.
Semisal ayat ini, firman Allah Ta’ala :
وَمِنَ النَّا سِ مَنْ يَّعْبُدُ اللّٰهَ عَلٰى حَرْفٍ ۚ فَاِ نْ اَصَا بَهٗ خَيْرٌ ٱِطْمَاَ نَّ بِهٖ ۚ وَاِ نْ اَصَا بَتْهُ فِتْنَةُ ٱِنْقَلَبَ عَلٰى وَجْهِهٖ ۚ خَسِرَ الدُّنْيَا وَا لْاٰ خِرَةَ
“Dan di antara manusia ada yang menyembah Allah hanya di tepi, maka jika dia memperoleh kebajikan, dia merasa puas dan jika dia ditimpa suatu cobaan, dia berbalik ke belakang. Dia rugi di dunia dan di akhirat.”
(QS. Al-Hajj 22: Ayat 11)
Di tepi = tidak totalitas.
Ini tentang sebagian orang yang kaitkan dunia dengan keimanan. Dunia jadi pertimbangan keimanan.
✒️Dan dalam sebuah hadits, dari Ibnu ‘Amru bin Al’ Ash secara marfu’ :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
المسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ , و المهاجِرَ مَنْ هَجَرَ مَا نهَى اللهُ عَنْهُ
“Seorang muslim sejati adalah orang yang kaum muslimin lainnya selamat dari lisan dan tangannya. Sedangkan orang yang berhijrah adalah orang yang meng-hajr (meninggalkan) perkara yang dilarang oleh Allah .” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain ada tambahan : seorang mujahid adalah orang yang melawan hawa nafsunya dalam rangka melaksanakan ketaatan kepada Allah.
❗Di hadits ini, Rasulullah ﷺ menyebut tiga hal ;
1. Lisan disebut duluan,lisan lebih mudah ganggu, dan jangkauan panjang. Lisan bisa jangkau orang yang hidup maupun mati.
Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” HR Bukhari dan Muslim.
Maksudnya – tidak ada yang mampu menjaga lisan kecuali hatinya kuat.
2. Perlu perjuangan untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah, sabar juga perlu perjuangan.
3. Orang yang hijrah sesungguhnya perlu perjuangan, hati harus kuat.
Semoga bermanfaat.
#lemah #hati #lisan #tangan #ujian
##$$-aa-$$##