ROMANTIKA PERGAULAN SUAMI ISTRI #04 – MENJAGA AMARAH
Diterbitkan pertama kali pada: 28-Jun-2020 @ 16:43
4 menit membacaROMANTIKA PERGAULAN SUAMI ISTRI
Ustadz Nizar Saad Jabal
7 Jumadil Akhir 1441 H
Masjid Al Ikhlas Dukuh Bima
Ada akhlak yang seringkali terlewat karena saking susahnya diamalkan yaitu menjaga amarah.
Ini adalah akhlaqnya para Rasul , akhlaq orang sholeh dan ciri dari orang² yang bertaqwa kepada Allah ﷻ
وَلَمَّا سَكَتَ عَنْ مُوسَى الْغَضَبُ أَخَذَ الألْوَاحَ وَفِي نُسْخَتِهَا هُدًى وَرَحْمَةٌ لِلَّذِينَ هُمْ لِرَبِّهِمْ يَرْهَبُونَ
“Sesudah amarah Musa menjadi reda. lalu diambilnya (kembali) lauh-lauh (Taurat) itu; dan dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat (dari Allah) untuk orang-orang yang takut kepada Tuhannya.” Qs Al A’raf 154.
Imam As-Sa’di dalam Tafsirnya mengomentari ayat ini….
Ketika kita dikuasai oleh amarah kita akan disibukkan oleh emosi itu dan terlewat sesuatu yang jauh lebih bermanfaat.
Orang marah akan terjebak pada perbuatan yang terlarang.
Karena biasanya orang marah biasanya memicu kepada kemaksiatan² yg lain…
Berapa banyak kehidupan rumah tangga yang hancur diakibatkan Marah/ emosi….
Rata² kehancuran rumah tangga itu penyebabnya adalah Marah
“KARENA MARAH MEMBUAT ORANG TDK BISA BERPIKIR LOGIS DAN CENDERUNG BERBUAT JAHAT”
Makanya Allah menjanjikan surga bagi orang-orang yang mampu menahan amarah.
وَسَا رِعُوْۤا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَا لْاَ رْضُ ۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ ۙ
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,”
الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَا لْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَا لْعَا فِيْنَ عَنِ النَّا سِ ۗ وَا للّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ ۚ
“(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.”
(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 133-134)
Dalam sebuah hadits disebutkan,
الحَدِيْثُ السَّادِسُ عَشَرَ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ لَا تَغْضَبْ
رَوَاهُ البُخَارِي
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه berkata, seorang lelaki berkata kepada Nabi ﷺ,
“Berilah aku wasiat.” Beliau menjawab, “Janganlah engkau marah.”
Lelaki itu mengulang-ulang permintaannya, (namun) Nabi ﷺ (selalu) menjawab, “Janganlah engkau marah.”
(HR. Bukhari)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الشَّدِيْدُ بِالصُّرَعَةِ ، إِنَّمَا الشَّدِيْدُ الَّذِيْ يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ.
Orang yang kuat itu bukanlah yang pandai bergulat, tetapi orang yang kuat ialah orang yang dapat mengendalikan dirinya ketika marah. (Mustadrak al Hakim)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepada seorang sahabatnya,
لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ.
Jangan kamu marah, maka kamu akan masuk Surga. HR Tabhrani.
Inilah sifat penghuni surga (dlm Quran dan Sunnah) ketika emosinya memuncak dan jantungnya mulai berdetak kencang maka akan berpengaruh kepada pikiran dan akan dilupakan dari hal yang bermanfaat, maka terjadilah yg akan terjadi ( keburukan²) maka kendalikanlah Emosi ketika marah….
Syaikh Musthofa Al Adawy memberikan nasehat dalam kitabnya ini… :
1) Jangan Bersifat Keras/kaku
“ Ketika suami bersifat keras kepada istrinya, maka akan memicu dirinya untuk berbohong, begitu pula bila seorang istri keras kepada istri maka akan memicu kebohongan”
“Orang yang pelit akan memicu pencurian”
Ibnu Qoyyim dalam Ad-daa’ wa addawa’nya mengatakan…:
“Kemaksiatan akan memicu kemaksiatan yang lain “
• “Orang yang emosi/ marah akan cenderung Curang dan bohong “
Yang pada akhirnya akan menimbulkan kehancuran rumah tangga….
• Sifat keras, kaku dan marah pasti akan memicu kejahatan dan kebohongan
Dalam rumah tangga, bila tidak saling menahan marah maka yang terjadi adalah pecahnya rumah tangga.
# Tajassus = mencari-cari kesalahan orang.
Akhlaq² tercela akan memicu munculnya keburukan²,kemaksiatan dan kejahatan²
Syaikh Musthofa mengatakan…:
“Orang yang pelit akan memicu pencurian”
Kasus ini pernah menimpa pasangan suami-istri, Hindun dan Abu Sufyan. Abu Sufyan diceritakan sebagai suami yang pelit, sehingga pada suatu hari. Karena merasa yakin dan tidak tahu hukumnya, Hindun bertanya kepada Nabi ﷺ.
Berikut penggalan kisahnya:
عن عائشة قالت: جاءت هند إلى النبي صلى الله عليه وسلم, فقالت: يارسول الله إن أبا سفيان رجل شحيح, لايعطيني ما يكفيني وولدي, إلا ما أخذت من ماله, وهو لايعلم, فقال: خذي مايكفيك وولدك بالمعروف.
“Aisyah رضي الله عنهاmenjelaskan bahwa Hindun tidak pernah bertanya kepada Nabi ﷺ. ‘Wahai Rosululloh ﷺ, sungguh Abu Sufyan suami yang pelit. Nafkah yang diberikannya kepadaku dan anakku tidak cukup aku butuh uang tanpa sepengetahuannya, ‘kata Hindun. ‘Ambil secukupnya untuk kebutuhanmu dan anakmu,’ ”jawab Nabi ﷺ,
(HR Al-Bukhari, Ibnu Majah, dan lain-lain).
Seorang suami harus berprasangka baik kepada istri.
Allah melarang prasangka buruk kepada orang lain..
يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Qs Al Hujurat 12.
Prasangka buruk berbeda dengan waspada (misal demi keamanan).
Orang yang berprasangka buruk, hidupnya tidak akan berbahagia.
Prasangka buruk akan bergandengan dengan tajassus
Dan Allah memerintahkan untuk berhati-hati dengan berita bohong dan hasutan..
{لَوْلا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بِأَنْفُسِهِمْ خَيْرًا وَقَالُوا هَذَا إِفْكٌ مُبِينٌ (12)
Mengapa di waktu kalian mendengar berita bohong itu orang-orang mukmin dan mu’minat tidak berprasangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata, “Ini adalah suatu berita bohong yang nyata.” QS An Nur 12.
Maka saling percayalah antara suami istri….
Yakinlah Istri / suami mu adalah Orang Soleh/ salihah yg telah engkau pilih, sehingga menghindarkan Prasangka² buruk…
إِذَا قَدِمَ أَحَدُكُمْ لَيْلاً فَلاَ يَأْتِيَنَّ أَهْلَهُ طُرُوقًا حَتَّى تَسْتَحِدَّ الْمُغِيبَةُ وَتَمْتَشِطَ الشَّعِثَةُ
“Jika salah seorang dari kalian datang pada malam hari maka janganlah ia mendatangi istrinya. (Berilah kabar terlebih dahulu) agar wanita yang ditinggal suaminya mencukur bulu-bulu kemaluannya dan menyisir rambutnya”
(HR. Muslim)
• Ini zaman dahulu waktu belum ada Hand Phone…
4) Jangan melakukan perbuatan yang menjadi sebab Keburukan….
Rasulullah ﷺ bersabda….:
اِيَّاكُمْ وَالدُّخُوْلَ عَلَی النِّسَاءِ
“Jagalah diri kalian agar tidak masuk pada para perempuan.”
Maka sahabat Anshor berkata, “Apakah kalian tahu al-ham (Ipar/kerabat)…???” Rasulullah ﷺ bersabda : “Kerabat adalah kematian.”
( HR. Bukhari, Muslim, dan tirmidzi)
Rasulullah ﷺ. juga bersabda….:
لاَ يَخْلُوَنَّ أَحَدُكُمْ بِامْرَأَۃٍ اِلَّا ذِيْ مَحْرَمٍ
“Janganlah salah satu di antara kalian berkhalwat dengan perempuan kecuali disertai mahramnya.”
(HR. Bukhari-Muslim)
Sebagaimana Kisah Asma’ bintu Abu Bakar yg ketika Membantu Suaminya ( Zubair bin Awam) untuk membersihkan Kotoran Kudanya dan ditawarin Untuk Naik Kuda Oleh Rasulullah, Asma’ menolaknya, karena Khawatir Suaminya Akan cemburu karenanya…
• Inilah yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ untuk mendapatkan Keluarga yang Sakinah Mawaddah Warohmah.
Kiat memelihara keharmonisan rumah tangga..
1. Jangan bersikap keras
2. Jangan berprasangka buruk
3. jangan cari kesalahan
4. Jangan melakukan sesuatu yang menyebabkan keburukan.
##$$-aa-$$##