Diterbitkan pertama kali pada: 14-Feb-2023 @ 11:24

7 menit membaca

*HATI ORANG YANG KOKOH IMANNYA*
Ustadz Kholid Syamhudi, Lc
21 Rajab 1444H / 12 Feb 2023

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اَحَسِبَ النَّا سُ اَنْ يُّتْرَكُوْۤا اَنْ يَّقُوْلُوْۤا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَـنُوْنَ

“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman” dan mereka tidak diuji?”
(QS. Al-‘Ankabut 29: Ayat 2)

✅ Ada isyarat dalam ayat tersebut.
1. Orang beriman yang lulus ujian
2. Orang sabar dalam ujian adalah orang yang beriman

Iman punya pengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari, mempengaruhi tindakan hamba.

Heraklius saat bertemu Abu Sufyan pun paham tentang Iman.

Aku bertanya kepadamu apakah pengikutnya orang-orang terhormat atau orang-orang lemah. Engkau jawab pengikutnya adalah orang-orang lemah. Demikian itulah pengikut para rasul.

Aku bertanya kepadamu apakah pengikutnya itu terus bertambah atau berkurang. Engkau jawab terus bertambah. Demikianlah keimanan sehingga ia bisa sempurna.

Aku bertanya kepadamu apakah ada yang murtad salah seorang pengikutnya setelah memeluk agamanya. Engkau jawab tidak ada. Memang demikianlah keimanan ketika cahayanya telah menyentuh hati. Tidak seorang pun membencinya.

Aku bertanya kepadamu apakah ia pernah berkhianat. Engkau jawab tidak pernah. Memang para rasul tidak akan berkhianat.

Kita lihat Heraklius tahu iman bisa bertambah dan berkurang..

Bagaimana kisah shahabat yang disiksa tapi tetep dalam keyakinan agama ini karena iman yang kuat.

❓❓Apakah iman sudah masuk dalam hati kita?❓

Banyak orang muslim yang murtad karena iman belum masuk dalam hati.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,

{إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ (2) الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (3) أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ (4) }

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal. (yaitu) orang-orang yang mendirikan salat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia.
Qs Al Anfal 2-4

♦️ Tiga sifat hati mukmin
1. Disebut nama Allah hati bergetar
2. Dibacakan ayat Al Qur’an bertambah iman
3. Dan bila mengetahui ayat-ayat kauniyah maka bertakwa

🔸Lihatlah kisah Nabi Ibrahim saat dilempar ke dalam api

{ حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ}

“Cukuplah Allah menjadi Penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” (Ali Imran: 173)

Itulah tawakal.. Dan Allah selamatkan Ibrahim.

Allah berfirman,

قُلْنَا يَـٰنَارُ كُونِى بَرْدًۭا وَسَلَـٰمًا عَلَىٰٓ إِبْرَٰهِيمَ

Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim”,
Surat Al-Anbiya (21) Ayat 69

Begitu juga saat Musa dan kaumnya di kejar sampai pinggir laut merah..

Allah ﷻ kemudian berfirman:

فَأَتْبَعُوهُمْ مُشْرِقِينَ * فَلَمَّا تَرَاءَى الْجَمْعَانِ قَالَ أَصْحَابُ مُوسَى إِنَّا لَمُدْرَكُونَ

“Maka Fir´aun dan bala tentaranya mengikuti mereka di waktu matahari terbit (pagi). Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah para pengikut Musa: “Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul!” (QS. Asy-Syu’ara: 60-61)

Mendengar kegelisahan kaumnya, Nabi Musa ‘Alaihissalam menegaskan kepada kaumnya dengan penuh keyakinan:

كَلَّا إِنَّ مَعِيَ رَبِّي سَيَهْدِينِ

“Tidak Mungkin – Kita sekali-kali tidak akan tersusul! Sesungguhnya Tuhanku menyertaiku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku!” (QS. Asy-Syu’ara: 62)

✅ Ini adalah keyakinan yang sempurna dari Musa.

Allah ﷻ berfirman:

فَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنِ اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْبَحْرَ فَانْفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَالطَّوْدِ الْعَظِيمِ

“Lalu Kami wahyukan kepada Musa: ‘Pukullah lautan itu dengan tongkatmu!’ Maka seketika terbelahlah lautan itu, dan tiap-tiap belahannya laksana gunung yang besar.” (QS. Asy-Syu’ara: 63)

Kita tidak tahu hakikatnya yang penting bisa menyeberang.

Kisah Saad bin Abi Waqqash yang ketika menyeberang sungai dengan naik kuda, dan hanya basah pada sepatu kudanya saja. Ini kisah nyata dan ada sanadnya.

Ketika Firaun lihat Bani Israil bisa nyebrang maka Firaun ikut nyebrang namun Allah kembalikan lautnya sehingga tenggelam.

✅ Dalam shahih Muslim, disebutkan hadits tentang betapa iman dan tawakal Nabi shallallahu alaihi wasallam..
Dalam perjalanan Rasulullah mengejar orang-orang Ghathafan, beliau kehujanan lalu melepas pakaiannya dan menjemurnya. Saat beliau sedang duduk istirahat, datanglah seorang laki-laki yang bernama Du’tsur bin al-Harits mengacungkan pedang ke kepala Rasulullah. Ia berkata, “Siapa yang akan menghalangimu dariku sekarang?” Maksudnya, siapa yang akan menolongmu dari pedangku. Dengan tenang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Allah.”

Lalu ia pun tergetar dan jatuhlah pedang dari tangannya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil pedang tersebut dan berkata, “Siapa yang akan menghalangimu dariku?”

Ia menjawab, “Tidak ada seorang pun.” Kemudian ia mengucapkan dua kalimat syahadat.

Dan ini menunjukan bahwa tawakal itu ujung nya kemenangan.

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

{وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ}

Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. (Ath-Thalaq: 3)

Inilah hati mukmin, yang akan nampak pada amalannya.

Iman yang dalam hati akan membimbing kita untuk bicara benar dan bertindak benar.

Sedekah adalah bukti iman kita.

الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ, أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

(yaitu) orang-orang yang mendirikan salat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia. Qs Al Anfal 3-4

Inilah 3 balasan bagi mukmin yaitu derajat mulia, ampunan dan rezeki yang mulia.

➡️ *Maka kita bisa lihat apakah hati kita termasuk hati penduduk surga* ❗

Bagaimana hati seperti burung?

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَدْخُلُ الْجَنَّةَ أَقْوَامٌ أَفْئِدَتُهُمْ مِثْلُ أَفْئِدَةِ الطَّيْرِ

Akan ada sekelompok orang yang masuk surga, hati mereka seperti hatinya burung. (HR. Ahmad & Muslim).

♦️Makna الطَّيْرِ adalah burung kecil.

➡️1.Burung itu hatinya lembut, tidak pernah bertengkar diantara mereka.
➡️2. Sifat burung itu ulet, tidak gelisah
➡️3. Tidak bawa cadangan atau simpenan
➡️4. Yakin dan tawakal kepada Allah

✅ Al Munawi – jika hati kita seperti burung maka tidak perlu menyimpan makanan. ❗

Abu Bakar adalah contoh sahabat yang menginfakkan seluruh hartanya di jalan Allah.

Abu Bakar adalah sahabat paling mulia karena hatinya. Yang hatinya selalu beriman dengan apa yang disampaikan oleh Rasulullah ﷺ.
Lihatlah kisah Hudaibiyah. Bagaimana peran Abu Bakar membenarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam saat keadaan genting.

Allah ta’ala berfirman,

وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوَى إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى

“Dan dia tidaklah berbicara dari dorongan hawa nafsunya, akan tetapi ucapannya tiada lain adalah wahyu yang disampaikan kepadanya.” (QS. An Najm: 3-4)

Begitu juga nampak keimanan Abu Bakar saat wafatnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

➡️5. Burung punya rasa takut dan mawas diri.

Ibnul Jauzi – mukmin itu hatinya lembut dan punya rasa takut lebih dari standar, takut kepada Allah.

Fudhail bin Iyadh – sebelumnya adalah perampok tunggal dan bertaubat – saat ingin merampok wanita dan mendengar ayat Allah dan hatinya bergetar dan bertaubat, kemudian hijrah ke Mekkah menjadi ulama.

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ ٱللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ ٱلْحَقِّ

Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran. Qs Al Hadid ayat 57

Anak Fudhail ini namanya Ali kalau dengar ayat tentang adzab – pingsan.

Suatu saat, Fudhail lupa baca ayat-ayat adzab dan Ali pingsan sampai meninggal dunia..

Bahkan orang yang pernah zina di jaman Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.. Memilih dirajam daripada disiksa di akhirat kelak. Tak ingin hidup menanggung dosa.

➡️6. Hati burung itu hati yang bening, yang Salim, yang sehat, yang mudah menerima peringatan

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِ ذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَا دَتْهُمْ اِيْمَا نًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ 

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal,”
(QS. Al-Anfal 8: Ayat 2)

Hati mudah menerima nasihat.

Dari Abu Najih Al-‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan nasihat kepada kami dengan nasihat yang membuat hati menjadi bergetar dan mata menangis…

Bening hati karena keimanan mudah menerima nasihat, mudah menerima kebenaran, senang melihat orang lain senang dan sedih melihat orang lain sedih.. (Imam Nawawi).

Burung itu punya sifat tawadhu – tidak pernah merasa lebih hebat dari orang lain.
Tidak ada kesombongan
Tidak ada iri dengki
Tidak ada kebencian, tidak ada bertengkar dengan saudara nya..

Surga itu penuh dengan akhlak mulia..

✅ *Lihat akhlak mu karena akhlak itu cerminan hatimu*

Nabi juga menyamakan iman dengan pohon kurma supaya lebih mudah dipahami, lebih mudah dicerna..

Maka kalau bicara yang lembut, baik..

Kata Allah

وَقُولُوا۟ لِلنَّاسِ حُسْنًۭا

Berbicara lah dengan yang terbaik.

Dalam sebuah hadits..

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ الشَّجَرِ شَجَرَةً لَا يَسْقُطُ وَرَقُهَا وَإِنَّهَا مَثَلُ الْمُسْلِمِ فَحَدِّثُونِي مَا هِيَ فَوَقَعَ النَّاسُ فِي شَجَرِ الْبَوَادِي قَالَ عَبْدُ اللَّهِ وَوَقَعَ فِي نَفْسِي أَنَّهَا النَّخْلَةُ فَاسْتَحْيَيْتُ ثُمَّ قَالُوا حَدِّثْنَا مَا هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ هِيَ النَّخْلَةُ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya ada di antara pepohonan, satu pohon yang tidak gugur daunnya. Pohon ini seperti seorang muslim, maka sebutkanlah kepadaku apa pohon tersebut?” Lalu orang menerka-nerka pepohonan wadhi. Abdullah Berkata: “Lalu terbesit dalam diriku, pohon itu adalah pohon kurma, namun aku malu mengungkapkannya.” Kemudian mereka berkata: “Wahai Rasulullah beri tahukanlah kami pohon apa itu?” Lalu beliau menjawab: “ia adalah pohon kurma.”
HR Bukhari dan Muslim

♦️Iman seperti Pohon kurma..
✅ 1. Semua bermanfaat
✅ 2. Kalau sudah tertanam akan susah tumbang kecuali dicabut dengan akarnya
✅ 3. Sekitar pohon kurma harus bagus – begitu juga iman. Akan bagus bila menjauhi dosa-dosa.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَتَلَ عُصْفُورًا بِغَيْرِ حَقِّهِ، سَأَلَهُ اللَّهُ عَنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Barang siapa membunuh burung tanpa hak, Allah akan meminta pertanggung jawabannya di akhirat. (HR. Ahmad)

Semoga bermanfaat..

##$$-aa-$$##

Bagikan Catatan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ingin Umroh Nyaman Sesuai Tuntunan Rasulullah?