TauhidUstadz Sofyan Cholid Ruray, Lc

KITAB TAUHID #50-NAMA YANG DIPERHAMBAKAN KEPADA SELAIN ALLAH

Diterbitkan pertama kali pada: 09-Jul-2020 @ 17:01

3 menit membaca

Kitab Taurhid BAB 50
*NAMA YANG DIPERHAMBAKAN KEPADA SELAIN ALLAH*
Ustadz Sofyan C Ruray
24 Shafar 1441 H

Nikmat anak ada pahala yang besar menanti kita, pahala yang kita berikan seperti pakaian, makanan dan yang paling besar adalah pahala ajarkan agama yang benar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Investasi terbesar adalah nikmat anak sholeh..
Dan juga bila kita ajarkan keburukan maka dosa jariyah akan menambah dosa kita.

{هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا فَلَمَّا تَغَشَّاهَا حَمَلَتْ حَمْلا خَفِيفًا فَمَرَّتْ بِهِ فَلَمَّا أَثْقَلَتْ دَعَوَا اللَّهَ رَبَّهُمَا لَئِنْ آتَيْتَنَا صَالِحًا لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ (189)

Dialah Yang menciptakan kalian dari diri yang satu, dan darinya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya Maka setelah dicampurinya, istrinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu).

Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah —Tuhannya— seraya berkata, “Sesung­guhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah termasuk orang-orang yang bersyukur.”

Suami dapat ketenangan dari istri pada 2 sisi,
1. Dalam mencintai dan menyayangi
2. Menyalurkan syahwat yang halal

{وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً}

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antara kalian rasa kasih dan sayang. (Ar-Rum: 21)

Firman Allah Subhanahu wata’ala (tentang manusia secara umum) bukan hanya Nabi Adam dan istri seperti ayat sebelumnya (189).

فلما آتاهما صالحا جعلا له شركاء فيما آتاهما فتعالى الله عما يشركون.

“Ketika Allah mengaruniakan kepada mereka seorang anak laki laki yang sempurna (wujudnya), maka keduanya menjadikan sekutu bagi Allah dalam hal (anak) yang dikaruniakan kepada mereka, maha suci Allah dari perbuatan syirik mereka ” (QS. Al A’raf, 190).

Ayat 190 bukan membicarakan tentang Nabi Adam dan istri, dan ini tidak mungkin karena Nabi Adam tidak melakukan kesyirikan.
(ada kisah Israiliyat yang meriwayatkan ancaman syetan kepada Nabi Adam terkait janin yang akan lahir).

*Bentuk syirik yang mereka lakukan:*

1. Mereka mengatakan, “Ini anak adalah anugerah Yesus”. Atau Anak ini anugerah dari wali fulan.

2. Menisbatkan keselamatan kepada selain Allah, misalnya Saya melahirkan anak selamat karena bidan /dokter nya pintar, ini syrik kecil karena dalam hati yakin Allah yang memberi.

3. Mencintai anak sehingga lalai melaksanakan amalan ibadah (syrik kecil), juga terjerumus kepada dosa.

4. Memberi anak yang mengandung penghambaan kepada selain Allah. (syirik kecil)
Misal nama : Abdul Husein (tapi bagi Syiah ini syirik besar, karena menuhankan Husein)

Ibnu Hazm berkata : “Para ulama telah sepakat mengharamkan setiap nama yang diperhambakan kepada selain Allah, seperti : Abdu Umar (hambanya umar), Abdul Ka’bah (hambanya ka’bah) dan yang sejenisnya, kecuali Abdul Muthalib. ”

Nama terbaik bila disandarkan kepada Allah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

إِنَّ أَحَبَّ أَسمَائِكُمْ إِلَى اللَّهِ عَبدُاللَّهِ وَ عَبدُ الرَّحْمَنِ

“Sesungguhnya nama yang paling dicintai Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman.” (HR. Muslim no. 2132)

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan bahwa Ibnu Abbas Radhiallahu’anhu dalam menafsirkan ayat tersebut mengatakan :

“Setelah Adam menggauli istrinya Hawwa, ia pun hamil, lalu iblis mendatangi mereka berdua seraya berkata : “Sungguh, aku adalah kawanmu berdua yang telah mengeluarkan kalian dari sorga.

Demi Allah, hendaknya kalian mentaati aku, jika tidak maka akan aku jadikan anakmu bertanduk dua seperti rusa, sehingga akan keluar dari perut istrimu dengan merobeknya, demi Allah, itu pasti akan ku lakukan”, itu yang dikatakan iblis dalam menakut-nakuti mereka berdua, selanjutnya iblis berkata : “Namailah anakmu dengan Abdul harits ”. (harits adalah bukan nama Allah tetapi nama syetan).

Tapi keduanya menolak untuk mentaatinya, dan ketika bayi itu lahir, ia lahir dalam keadaan mati. kemudian Hawwa hamil lagi, dan datanglah iblis itu dengan mengingatkan apa yang pernah dikatakan sebelumnya.

Karena Adam dan Hawwa cenderung lebih mencintai keselamatan anaknya, maka ia memberi nama anaknya dengan “ Abdul Harits”, dan itulah penafsiran firman Allah Subhanahu wata’ala : [جعلا له شركاء فيما آتاهما].

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan pula, dengan sanad yang shaheh, bahwa Qotadah dalam menafsirkan ayat ini mengatakan : “Yaitu, menyekutukan Allah dengan taat kepada iblis, bukan dalam beribadah kepadanya ”.

Dan dalam menafsirkan firman Allah [ لئن آتيتنا صالحا] yang artinya : “Jika engkau mengaruniakan anak laki-laki yang sempurna (wujudnya)”,

Mujahid berkata : “Adam dan Hawwa khawatir kalau anaknya lahir tidak dalam wujud manusia”, dan penafsiran yang senada ini diriwayatkannya pula dari Al Hasan (Al Basri), Said (Ibnu Jubair) dan yang lainnya.
Ini adalah kisah Israiliyat.

##$$-aa-$$##

Bagikan Catatan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ingin Umroh Nyaman Sesuai Tuntunan Rasulullah?