MAKNA DOA DAN DZIKIR – 17
Diterbitkan pertama kali pada: 24-Jun-2023 @ 06:14
3 menit membaca*MAKNA DOA DAN DZIKIR – 17*
Ustadz Muhammad Anwar, Lc MPd
5 Dzulhijjah 1444H/24.06.2023
Masjid Al Ikhlas Dukuh Bima
➡️ *Kita lanjutkan dengan membaca kitab Hisnul Muslim*
🔘 Doa yang dibaca setelah tasyahud akhir sebelum salam.
✅ Doa selanjutnya..
Doa yang diminta oleh Abu Bakar radhiyallahu anhu kepada Nabi ﷺ.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ ظُلْمًا كَثِيْرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِيْ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِيْ، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Allaahumma innii zholamtu nafsii zhulman katsiiron, wa laa yaghfirudz-dzunuuba illaa anta, faghfir lii maghfirotan min ‘indika, warhamnii, innaka antal ghofuurur-rohiim.
Ya Allah, sungguh aku telah menzalimi diriku dengan kezaliman yang banyak, dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka ampunilah aku dengan suatu pengampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
HR. Al-Bukhari dan Muslim
Mendzalimi diri sendiri = berbuat kemaksiatan, karena secara tidak langsung dia menjerumuskan diri sendiri ke dalam api neraka.
Doa ini mirip dengan doa yang dipanjatkan oleh Nabi Adam dan istrinya.
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Keduanya berkata, “Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. [Al-A’raf/7:23]
Doa sebelum salam ini tidak pernah ditinggalkan oleh Abu Bakar radhiyallahu anhu setelah diajarkan oleh Nabi ﷺ.
Padahal Abu Bakar adalah sahabat terdekat Nabi ﷺ, yang sudah dijamin masuk surga dan dikenal keimanan yang sangat tinggi.
Lalu bagaimana dengan kita?
Setelah kita akui kedzaliman kita, maka doa ini dilanjutkan dengan tauhid.
وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ،
Dan tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.
➡️ *FAIDAH DOA INI*
🔹1. Bertanya kepada orang alim untuk bertanya doa yang terbaik untuk kita. Yang terbaik adalah doa yang sumbernya dari Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
🔹2. Doa ini boleh dibaca saat sujud atau sebelum salam. Hal ini karena keumuman doa yang diminta Abu Bakar yaitu doa dalam sholat.
🔹3. Adanya anjuran untuk ber tawasul dengan nama-nama Allah
🔹4. Seorang Mukmin sehebat apapun keimanan dan ketakwaannya maka tidak ada yang selamat dari dosa.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ.
“Setiap anak Adam adalah bersalah dan sebaik-baiknya orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang mau bertaubat.” HR Tirmidzi
🔹5. Tawadhu nya Abu Bakar radhiyallahu anhu, padahal derajat beliau sangat tinggi dalam Islam. Sehebat apapun pengetahuan kita terhadap agama, tetap saja perlu belajar.
✅ Doa selanjutnya..
اَللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Allaahumma a’innii ‘alaa dzikrika, wa syukrika, wa husni ‘ibaadatik.
Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu.
HR. Abu Dawud dan An-Nasai.
Doa ini berawal dari sahabat Muadz bin Jabal.
Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memegang tangannya lalu berkata,
يَا مُعَاذُ وَاللَّهِ إِنِّى لأُحِبُّكَ وَاللَّهِ إِنِّى لأُحِبُّكَ
“Wahai Mu’adz, demi Allah, sesungguhnya aku mencintaimu, sungguh aku mencintaimu.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selanjutnya bersabda,
أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لاَ تَدَعَنَّ فِى دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ تَقُولُ اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Aku memberikanmu nasehat, wahai mu’adz. Janganlah engkau tinggalkan saat di penghujung shalat (di akhir shalat setelah sama) bacaan doa: Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik (Ya Allah, tolonglah aku dalam berdzikir, bersyukur dan beribadah yang baik pada-Mu).”
Ada khilaf ulama, kapan dibaca doa ini, yaitu sebelum salam atau setelah salam.
🖍️Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin memberikan pendapat pertengahan, yaitu bila bacaan itu doa maka dibaca sebelum salam. Bila dianggap dzikir maka dibaca setelah salam.❗
➡️ FAIDAH DOA
🔹1. Minta dimudahkan untuk beramal amalan akhirat. Dzikir itu bukan ucapan lisan tetapi mencakup amal sholeh.
Maka itu, majelis ilmu juga disebut majelis dzikir.
🔹2. Perlu bantuan untuk bisa bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
🔹3. Perlu bantuan Allah dalam beramal shalih dan memperbaiki ibadah kita.
❗Ibadah dikatakan baik bila memenuhi dua syarat.
1. Ikhlas
2. Sesuai petunjuk Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
Tafsir lain adalah Supaya kita bisa hadirkan Ihsan dalam ibadah. Ihsan adalah tingkatan tertinggi dalam ibadah seorang muslim.
Ihsan adalah kita beribadah kepada Allah seolah-olah kita lihat Allah, dan bila tidak mampu maka yakin lah Allah lihat kita.
Rasululluah shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadist Jibril :
قَالَ فَأَخْبِرْنِى عَنِ الإِحْسَانِ. قَالَ « أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ »
“’Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu? ‘ Beliau menjawab, ‘Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (H.R. Muslim).
Semoga bermanfaat.
##$$-aa-$$##