Bagian ke 9 dari 34 dalam series Hisnul Muslim

Diterbitkan pertama kali pada: 08-Apr-2023 @ 06:18

3 menit membaca

*MAKNA DOA DAN DZIKIR – 10*
Ustadz Muhammad Anwar, Lc MPd
1 8 Ramadhan 1444H/08.04.2023
Masjid Al Ikhlas Dukuh Bima

Sebelum dibahas terkait doa terkait adzan.

وَعَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم: اَلدُّعَاءُ بَيْنَ اَلْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ لَا يُرَدُّ.

Dari Anas Radhiallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak.” HR Nasai

⛔ Doa yang dimaksud ini adalah doa bebas namun tidak ada unsur:

1. Kemaksiatan atau dosa
2. Berlebihan atau terlalu melampaui batas
3. Memutus silaturahim

✅ Harus kita perhatikan adzab-adzab berdoa.
1. Memuji Allah
2. Cari waktu yang mustajab (antara dua adzan, saat hujan, 1/3 malam akhir, saat sujud, sebelum salam, dst)
3. Yakin bahwa doa kita pasti Allah kabulkan

➡️ *BACAAN DOA ISTIFTAH*

🔹27

اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِيْ وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ،

اَللَّهُمَّ نَقِّنِيْ مِنْ خَطَايَايَ، كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ،

اَللَّهُمَّ اغْسِلْنِيْ مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ.

“Ya Allah, jauhkan antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat.

Ya Allah, bersihkanlah aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran.

Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan salju, air dan air es”.

Banyak doa istiftah, para ulama menjelaskan bahwa doa istiftah satu tidak boleh digabung dengan doa istiftah lain dalam satu sholat.

Dalam riwayat lain, wa tsalji diurutan kedua.

Setiap gerakan sholat kita banyak meminta kepada Allah untuk mengampuni dosa-dosa kita. Hal ini supaya saat bertemu dengan Allah, dosa-dosa kita telah diampuni Allah.

Doa istiftah ini banyak dibaca Rasulullah shallallahu alaihi wasallam saat-saat sholat wajib. Namun boleh diamalkan saat kita sholat sunnah.

🔹28.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلاَ إِلَـهَ غَيْرُكَ.

Maha Suci Engkau ya Allah, aku memujiMu, Maha Berkah akan nama-Mu, Maha Tinggi kekayaan dan kebesaranMu, tiada Ilah yang berhak disembah selain Engkau.

Saat dzikir jangan hanya dengan sebut nama Allah saja (misalnya Allah, Allah, Allah) , tapi harus sempurna yang bisa dipahami,contohnya Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar dst.

Kata tabarak ini hanya disandarkan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَّاَنَّهٗ تَعٰلٰى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَا حِبَةً وَّلَا وَلَدًا 
“dan sesungguhnya Maha Tinggi keagungan Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak beranak.”
(QS. Al-Jinn 72: Ayat 3)

🔹29

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ، إِنَّ صَلاَتِيْ، وَنُسُكِيْ، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكَ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ. أَنْتَ رَبِّيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، ظَلَمْتُ نَفْسِيْ وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْلِيْ ذُنُوْبِيْ جَمِيْعًا إِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ. وَاهْدِنِيْ لأَحْسَنِ اْلأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِيْ لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّيْ سَيِّئَهَا، لاَ يَصْرِفُ عَنِّيْ سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ، لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ، وَالْخَيْرُ كُلُّهُ بِيَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ، أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ.

“Aku menghadap kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi, dengan me-megang agama yang lurus dan aku tidak tergolong orang-orang yang mus-yrik. Sesungguhnya shalat, ibadah dan hidup serta matiku adalah untuk Allah. Tuhan seru sekalian alam, tiada sekutu bagiNya, dan karena itu, aku diperintah dan aku termasuk orang-orang muslim.

Ya Allah, Engkau adalah Raja, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau, engkau Tuhanku dan aku ada-lah hambaMu. Aku menganiaya diriku, aku mengakui dosaku (yang telah kula-kukan). Oleh karena itu ampunilah selu-ruh dosaku, sesungguhnya tidak akan ada yang mengampuni dosa-dosa, ke-cuali Engkau. Tunjukkan aku pada akhlak yang terbaik, tidak akan menunjukkan kepadanya kecuali Engkau. Hindarkan aku dari akhlak yang jahat, tidak akan ada yang bisa menjauhkan aku daripada-nya, kecuali Engkau. Aku penuhi pang-gilanMu dengan kegembiraan, seluruh kebaikan di kedua tanganMu, kejelekan tidak dinisbahkan kepadaMu. Aku hidup dengan pertolongan dan rahmatMu, dan kepadaMu (aku kembali). Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi. Aku minta ampun dan bertaubat kepadaMu”.

Doa ini sering dibaca Rasulullah shallallahu alaihi wasallam saat sholat malam.

🔹

اَللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Allaahu akbar kabiiroo, wal hamdulillaahi katsiiroo, wa subhaanallaahi bukrataw-wa ashiilaa.

Allah Maha Besar, Segala Puji bagi Allah, pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.
HR. Muslim

Saat sholat, yakini bahwa Allah Maha Besar dan anggap semua hal besar lainya menjadi kecil.

Kenapa hanya waktu pagi dan petang – karena dua waktu ini waktu yang Special.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mendoakan umatnya saat pagi.

Nabi ﷺ  bersabda,

اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا

“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”

Dalam surat Fajr – Wal Fajr (pagi).

Dua waktu pagi dan petang adalah waktu berkumpulnya malaikat.

🔸Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلاَئِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلاَئِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِى صَلاَةِ الْفَجْرِ وَصَلاَةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِى فَيَقُولُونَ تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّون

“Para Malaikat dimalam dan siang hari silih berganti mengawasi kalian, dan mereka berkumpul pada saat shalat Subuh dan shalat Ashar, kemudian para malaikat yang mengawasi kalian semalam suntuk naik (ke langit). Allah menanyakan kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui dari mereka, “Dalam keadaan apakah kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?” Mereka menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan mengerjakan shalat” (HR. Ahmad, Bukkhari, Muslim dan yang lainnya).

Usahakan kita selalu berdzikir saat dua waktu penting ini.

Doa ini adalah sesuai persetujuan Nabi shallallahu alaihi wasallam.

Hadits itu meliputi apa yang Nabi shallallahu alaihi wasallam lakukan, atau ucapkan atau atas persetujuan Nabi shallallahu alaihi wasallam.

Semoga bermanfaat.

##$$-aa-$$##

Navigasi Series<< MAKNA DOA DAN DZIKIR – 8MAKNA DOA DAN DZIKIR – 11 >>
Bagikan Catatan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *