Bagian ke 1 dari 1 dalam series Alfirqatun-najiyah
  • Jalan Golongan Yang Selamat-1
5 menit membaca

Jalan Golongan Yang Selamat-1
Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu.
Ustadz Ahmad Zainuddin Al Banjary.
Ahad 5 Safar 1446H / 11 Agustus 2024

Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu hijrah meninggalkan tasawuf/sufi ke manhaj salaf.

Muqaddimah –

Syaikh memulai khutbah hajjah, ini adalah sunnah Rasulullah ﷺ.

Ulama juga berpendapat bahwa khutbah hajjah dimulai saat menulis.

Setelah khutbah hajjah, beliau menulis

ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ

Sebagai pembatas untuk memulai isi materi buku.

Sebab kerusakan alam ini adalah tersebarnya kesyirikan.
Kerusakan alam, dan perilaku manusia..

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَـيَسْتَخْلِفَـنَّهُمْ فِى الْاَ رْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ وَلَـيُبَدِّلَــنَّهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ اَمْنًا ۗ يَعْبُدُوْنَنِيْ لَا يُشْرِكُوْنَ بِيْ شَيْـئًــا ۗ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ

“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.”
(QS. An-Nur 24: Ayat 55)

Syarat keamanan adalah tauhid dan Ikhlas kan ibadah kepada Allah.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰۤى اٰمَنُوْا وَا تَّقَوْا لَـفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَا لْاَ رْضِ وَلٰـكِنْ كَذَّبُوْا فَاَ خَذْنٰهُمْ بِمَا كَا نُوْا يَكْسِبُوْنَ

“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.”
(QS. Al-A’raf 7: Ayat 96)

Negeri Saba, negeri dua surga/kebun ..disitu ada bendungan Saba.
Hancur karena penduduknya adanya kesyirikan.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

لَقَدْ كَا نَ لِسَبَاٍ فِيْ مَسْكَنِهِمْ اٰيَةٌ ۚ جَنَّتٰنِ عَنْ يَّمِيْنٍ وَّشِمَا لٍ ۗ کُلُوْا مِنْ رِّزْقِ رَبِّكُمْ وَا شْكُرُوْا لَهٗ ۗ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَّرَبٌّ غَفُوْرٌ‏

“Sungguh, bagi kaum Saba’ ada tanda (kebesaran Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri, (kepada mereka dikatakan), “Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik (nyaman) sedang (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun.””
(QS. Saba’ 34: Ayat 15)

Ibnu Katsir – menjelaskan tafsir ayat ini saking subur nya, penduduk nya memetik buah tanpa alat dan mudah.

Dalam kita juga dijelaskan metode kelompok yang selamat..

وافترقت النصارى على اثنين وسبعين فرقة. وستفترق هذه الأمة على ثلاث وسبعين فرقة كلها في النار إلا واحدة

“Orang Yahudi berpecah belah menjadi tujuh puluh satu golongan. Orang Nasrani berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan. Sedangkan umatku akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Semuanya (terancam) masuk ke dalam neraka kecuali satu golongan saja.”

Para sahabat bertanya,

من هي يارسول الله؟

“Siapakah mereka, wahai Rasulullah?”

Beliau menjawab,

ماكان على مثل ما أنا عليه اليوم وأصحابي

“Mereka adalah golongan yang mana aku dan para sahabatku berpegang teguh padanya.” (HR. Tirmidzi shahih)

Allah Ta’ala mengatakan tentang mereka,

وَالسَّابِقُونَ الأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللّهُ عَنْهُمْ وَرَضُواْ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَداً ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah. Dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.” (QS. At-Taubah [9]: 100)

Kitab ini tipis tapi sangat bermanfaat.
✅Menulis dengan ikhlas akan banyak manfaat bagi manusia.

Syaikh berdoa semoga bukunya bermanfaat bagi manusia banyak..

➡️ Al Firqatun Jajiyah = golongan yang selamat, yaitu masuk surga.

1. Berpegang pada tali Allah.

Tali Allah ada beberapa tafsir, Islam, Al Qur’an, Sunnah.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَا عْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا

“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai. ”
(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 103)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

قَا لَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيْعًاۢ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۚ فَاِ مَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِّنِّيْ هُدًى ۙ فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقٰى

“Dia (Allah) berfirman, “Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, maka (ketahuilah) barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.”
(QS. Ta-Ha 20: Ayat 123)

Ibnu Abbas – Allah jamin orang berpegang teguh pada tali Allah tidak akan sesat dan sengsara.

2. Jangan jadi orang musyrik, yaitu pecah belah pada agama.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

مِنَ الَّذِيْنَ فَرَّقُوْا دِيْنَهُمْ وَكَا نُوْا شِيَعًا ۗ كُلُّ حِزْبٍ بِۢمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ
“yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.”
(QS. Ar-Rum 30: Ayat 32)

Semua tercela kecuali ISLAM, Ahlussunnah Wal jamaah.

Adanya kelompok kadang membuat aqidah kita tergantung pada kelompok itu. Misal ormas.

Adanya fanatisme kelompok, yang salah pun dibela.

Loyal yang benar itu pada Islam.

3. Taat pada pemimpin.

عليكم بالسَّمعِ والطَّاعةِ وإن تأمَّرَ عليكم عبدٌ حبشِيٌّ

“Wajib bagi kalian untuk mendengar dan taat meskipun yang memerintah kalian adalah seorang budak Habasyah”

Dan solusi nya adalah sunnah Rasulullah ﷺ, yaitu jalan/cara Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Sunnah juga mencakup kesepakatan para sahabat.

Hadits lengkap nya adalah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلاَفاً كَثِيْراً، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّيْنَ الرَّاشِدِيْنَ، تَمَسَّكُوْا بِهَا وَعَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُوْرِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ.

‘Aku wasiatkan kepada kalian agar tetap bertakwa kepada Allah, tetaplah mendengar dan taat, walaupun yang memerintah kalian adalah seorang budak dari Habasyah. Sungguh, orang yang masih hidup di antara kalian setelahku akan melihat perselisihan yang banyak, maka wajib atas kalian berpegang teguh kepada Sunnahku dan Sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk. Peganglah erat-erat dan gigitlah dia dengan gigi geraham kalian. Dan jauhilah oleh kalian perkara-perkara yang baru (dalam agama), karena sesungguhnya setiap perkara yang baru itu adalah bid‘ah. Dan setiap bid‘ah itu adalah sesat.’” (HR. Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ad-Darimi, Al-Hakim dan lainnya)

Keselamatan ada pada ikuti sunnah.
Kerusakan ada pada ikuti bidah.

Sunnah, bukan saja cingkrang, jenggot tapi segala aspek kehidupan.

4. Al Jama’ah – kesatuan kaum muslimin Untuk ikuti ajaran Rasulullah ﷺ dan para sahabat.

73 golongan itu semua muslim, yang masuk neraka adalah yang bermaksiat.
Apakah kita merasa benar, tidak tapi hanya berharap jadi kelompok yang selamat.

❓Siapakah yang selamat..

Yaitu Al Jama’ah. Bukan yang menyimpang.

5. Rasulullah ﷺ pernah gambar, buat garis lurus..

‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu menceritakan bahwa suatu ketika Nabi bersama para sahabat, Nabi menarik garis lurus di atas tanah lalu Nabi berkata:

هذا سبيلُ اللهِ

“Ini adalah jalan Allah.”

Kemudian Nabi menarik garis ke arah kiri dan kanan di sepanjang garis lurus tadi kemudian berkata:

هَذِهِ سُبُلٌ

“Adapun ini adalah jalan-jalan lain.”

عَلَى كُلِّ سَبِيلٍ مِنْهَا شَيْطَانٌ يَدْعُو إِلَيْهِ

“Di setiap persimpangan jalan-jalan itu ada setan yang selalu mengajak manusia untuk berbelok ke arahnya.”

Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam membaca firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَأَنَّ هَـٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ۚ

“Dan sungguh ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah jalan itu, jangan kamu mengikuti jalan-jalan yang lain yang akan membelokkan kamu dari jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Itulah perintah Allah kepada kamu semua, semoga kamu menjadi orang yang bertakwa.” (QS. Al-An’am[6]: 153)

Ahlu sunnah = ahlu hadits = firqatun najiyah.

6. Jangan mencontoh kaum musyrikin yang suka pecah belah.

Kelompok yang menyimpang mendapatkan ancaman masuk neraka.

Semoga bermanfaat..

Bagikan Catatan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ingin Umroh Nyaman Sesuai Tuntunan Rasulullah?