Bagian ke 32 dari 34 dalam series Hisnul Muslim
3 menit membaca

*MAKNA DOA DAN DZIKIR – 41*
Ustadz Muhammad Anwar, Lc MPd
12 Ramadhan 1445H/23.03.2024
Masjid Al Ikhlas Dukuh Bima

Nikmat terbesar yang Allah berikan kepada kita adalah Allah mudahkan kita duduk di majelis ilmu.

➡️ *Kita lanjutkan dengan membaca kitab Hisnul Muslim*

5️⃣6️⃣ *DOA JENAZAH*

 ℹ️ Untuk anak kecil

اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ لَنَا فَرَطاً، وَسَلَفاً، وَأَجْراً

Allaahummaj’alhu lanaa farathan wa salafan wa ajran

“Ya Allah, jadikanlah kematian anak ini sebagai simpanan pahala dan amal baik bagi kami”. [HR. Al-Baghawi dalam Syarah As-Sunnah 5/357, Abdurrazaq no. 6588 dan Al- Bukhari meriwayatkan hadits tersebut secara mu’allaq dalam Kitab Al-Janaiz, 65 bab Membaca Fatihatul Kitab Atas Jenazah 2/113].

Dalam hadits lain, yang didoakan adalah kedua orang tua agar diampuni dosa orang tuanya.

🎈Keguguran,dilihat dari usia kandungan.

1. Kurang 4 bulan. Tidak ada syariat.
2. Diatas 4 bulan (sudah ditiupkan ruh).
Diperlakukan seperti anak kecil lainnya.

Keutamaan orang tua yang ditinggal meninggal anak yang masih kecil.

🔹Nabi ﷺ bersabda,

وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ إِنَّ السِّقْطَ لَيَجُرُّ أُمَّهُ بِسَرَرِهِ إِلَىْ الجَنَّةِ إِذَا احْتَسَبَتْهُ

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangannya, sesungguhnya janin yang keguguran akan membawa ibunya ke dalam surga dengan ari-arinya APABILA IBUNYA BERSABAR (atas musibah keguguran tersebut).”

🔹Di dalam sebuah hadis dikisahkan,

أَنَّ رَجُلًا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَعَهُ ابْنٌ لَهُ فَقَالَ لَهُ أَتُحِبُّهُ فَقَالَ أَحَبَّكَ اللَّهُ كَمَا أُحِبُّهُ فَمَاتَ فَفَقَدَهُ فَسَأَلَ عَنْهُ فَقَالَ مَا يَسُرُّكَ أَنْ لَا تَأْتِيَ بَابًا مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ إِلَّا وَجَدْتَهُ عِنْدَهُ يَسْعَى يَفْتَحُ لَكَ

“Seseorang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dengan membawa anaknya. Beliau bertanya kepadanya, ‘Apakah Engkau mencintainya?’ Ia menjawab, ‘Kiranya Allah mencintaimu sebagaimana aku mencintainya.’ Kemudian hari anak itu meninggal dan ia pun merasa kehilangan. Lantas ia bertanya tentang keadaan anaknya kepada beliau. Lalu beliau bersabda, ‘Tidaklah Engkau ingin mendatangi pintu surga, kecuali telah Engkau dapatkan anakmu membukanya untukmu.’” (HR. Nasa’i)

🔹Di dalam sebuah hadis disebutkan,

عَنْ أَبِي حَسَّانَ، قَالَ: قُلتُ لأَبِي هُرَيْرَةَ: إنَّه قدْ مَاتَ لِيَ ابْنَانِ، فَما أَنْتَ مُحَدِّثِي عن رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ بحَدِيثٍ تُطَيِّبُ به أَنْفُسَنَا عن مَوْتَانَا؟ قالَ: قالَ: نَعَمْ، صِغَارُهُمْ دَعَامِيصُ الجَنَّةِ يَتَلَقَّى أَحَدُهُمْ أَبَاهُ، أَوْ قالَ أَبَوَيْهِ، فَيَأْخُذُ بثَوْبِهِ، أَوْ قالَ بيَدِهِ، كما آخُذُ أَنَا بصَنِفَةِ ثَوْبِكَ هذا، فلا يَتَنَاهَى، أَوْ قالَ فلا يَنْتَهِي، حتَّى يُدْخِلَهُ اللَّهُ وَأَبَاهُ الجَنَّةَ

Dari Abu Hassan radhiyallahu ’anhu, ia berkata, ‘Saya memberitahu Abu Hurairah, bahwa dua orang anakku telah meninggal dunia. Adakah berita dari Rasulullah ﷺ yang dapat Engkau sampaikan kepadaku yang dapat menyenangkan hati kami berkenaan dengan anak kami yang meninggal itu?’ Abu Hurairah menjawab, ‘Ada! Anak-anak kecil (yang meninggal) menjadi kanak-kanak surga, ditemuinya kedua ibu bapaknya, lalu dipegangnya pakaian ibu bapaknya – sebagaimana saya memegang tepi pakaian ini – dan tidak berhenti (memegang pakaian) sampai Allah memasukkannya dan kedua ibu bapaknya ke dalam surga.’” (HR. Muslim)

Anak kecil tabiat nya lincah, cepat, lari.. Itulah gambaran bagaimana nanti di akhirat anak kecil yang meninggal akan berusaha menarik orang tuanya.

Ini tidak berarti bahwa semua orang tua yang anak kecil nya meninggal pasti masuk surga.

Jangan jadikan ini sebagai sandaran untuk santai tidak beribadah.

5️⃣7️⃣ *Do’a ta’ziah*

إِنَّ لِلَّهِ مَا أَخَذَ، وَلَهُ مَا أَعْطَى وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمَّى…فَلْتَصْبِرْ وَلْتَحْتَسِبْ.

“Sesungguhnya bagi Allah apa yang Dia ambil dan baginya pula apa yang Dia berikan. Segala sesuatu baginya ada memiliki batas waktu yang telah ditetapkan, hendaklah kamu bersabar dan mohon pahala (dari Allah)”. 
[HR. Bukhari dan Muslim]
 
Ta’ziah itu tujuannya untuk menghibur.

عَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ قَالَ أُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأُمَيْمَةَ ابْنَةِ زَيْنَبَ وَنَفْسُهَا تَقَعْقَعُ كَأَنَّهَا فِي شَنٍّ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلَّهِ مَا أَخَذَ وَلِلَّهِ مَا أَعْطَى وَكُلٌّ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى فَدَمَعَتْ عَيْنَاهُ فَقَالَ لَهُ سَعْدُ بْنُ عُبَادَةَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَبْكِي أَوَلَمْ تَنْهَ عَنْ الْبُكَاءِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا هِيَ رَحْمَةٌ جَعَلَهَا اللَّهُ فِي قُلُوبِ عِبَادِهِ وَإِنَّمَا يَرْحَمُ اللَّهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءَ

dari Usamah bin Zaid, ia berkata, Umaimah, putri Zainab dan jiwanya, didatangkan di hadapan Rasulullah ﷺ dan ia tengah sekarat, Rasulullah Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah memiliki apa pun yang Ia ambil dan apa pun yang Ia beri dan segalanya (berlaku) hingga suatu masa yang telah ditentukan.” Air mata beliau pun bercucuran kemudian Sa’ad bin ‘Ubadah berkata padanya: Wahai Rasulullah! kenapa Tuan menangis, bukankah Tuan melarang untuk menangis. Rasulullah Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya ini adalah rahmat yang ditempatkan Allah dihati hamba-hamba-Nya dan sesungguhnya Allah hanya merahmati hamba-hamba-Nya yang penyayang.” HR Ahmad.

ℹ️ FAIDAH

1. Bolehnya menghadirkan orang sholeh untuk datang.
2. Kesempurnaan penerimaan takdir.
3. Boleh datang ta’ziah tanpa ada undangan
4. Disunahkan untuk salam dulu baru bicara.
5. Boleh menangis tanpa meratap.

Merapat itu bahaya bagi jenazah, yaitu mendatangkan siksa bagi jenazah.
Hal ini bisa terjadi bila jenazah tidak pernah wasiat pada keluarga untuk tidak meratapi.

Ratapan itu bisa diiringi dengan lisan atau perbuatan (tampar wajah, jambak rambut, sobek baju)

6. Keutamaan ber ta’ziah.

Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

مَنْ عَزَّى مُصَابًا فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ

Barangsiapa yang berta’ziyah kepada orang yang tertimpa musibah, maka baginya pahala seperti pahala yang didapat orang tersebut. Hadits ini ada khilaf tentang kesahihannya.

Hukum ta’ziah pada keluarga Jenazah yang meninggal sebagai pelaku maksiat (zina, bunuh diri, mabuk) – boleh ta’ziah tapi bagi tokoh agama sebaiknya tidak ikut mensholat kan sebagai pelajaran.

7. Ta’ziah tidak ada batasan hari.

Tidak perlu ada hidangan. Mahdzab Syafi’iyah menyatakan makruh untuk kumpul-kumpul yang ada hidangan pada ahli jenazah.

Ada hadits yang sering muncul – tidak ada ta’ziah setelah tiga hari – ini hadits tidak ada asal usulan.

ℹ️ Baik juga jika ditambah dengan ucapan berikut:

أَعْظَمَ اللَّهُ أَجْرَكَ، وَأَحْسَنَ عَزَاءَكَ وَغَفَرَ لِمَيِّتِكَ.

“Semoga Allah memperbesar pahalamu, dan kamu bisa berkabung dengan baik serta mayatnya diampuni oleh Allah”. [An-Nawawi]

Semoga bermanfaat.

#sholat #jenazah #anakkecil #ampunan

##$$-aa-$$##

Navigasi Series<< MAKNA DOA DAN DZIKIR – 40MAKNA DOA DAN DZIKIR – 42 >>
Bagikan Catatan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *