TematikUstadz Musa Mulyadi, Lc

HAK-HAK NABI MUHAMMAD ﷺ YANG WAJIB DITUNAIKAN

Diterbitkan pertama kali pada: 24-Sep-2023 @ 05:54

4 menit membaca

*HAK-HAK NABI MUHAMMAD ﷺ YANG WAJIB DITUNAIKAN*
Ustadz Musa Mulyadi, Lc
9 Rabi’ul Awal 1445 H / 24.09.2023
Masjid Al Ikhlas Dukuh Bima Bekasi

Ada beberapa poin.

1️⃣ Wajibnya beriman dan Mentaati Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Banyak ayat-ayat Al Qur’an yang menjelaskannya.

🔸Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

فَاٰ مِنُوْا بِا للّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَا لنُّوْرِ الَّذِيْۤ اَنْزَلْنَا ۗ وَا للّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
“Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya (Al-Qur’an) yang telah Kami turunkan. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.”
(QS. At-Taghabun 64: Ayat 8)

Ini adalah kewajiban yang paling utama.

🔸Allah berfirman,

إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا (8) لِتُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُ وَتُسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلا (9)

Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira, dan pemberi peringatan, supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)-Nya, membesarkan-Nya. dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Qs Al Fath 8-9.

🔸Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اَ لَّذِيْنَ يَتَّبِعُوْنَ الرَّسُوْلَ النَّبِيَّ الْاُ مِّيَّ الَّذِيْ يَجِدُوْنَهٗ مَكْتُوْبًا عِنْدَهُمْ فِى التَّوْرٰٮةِ وَا لْاِ نْجِيْلِ يَأْمُرُهُمْ بِا لْمَعْرُوْفِ وَيَنْهٰٮهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبٰتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبٰٓئِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ اِصْرَهُمْ وَا لْاَ غْلٰلَ الَّتِيْ كَا نَتْ عَلَيْهِمْ ۗ فَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِهٖ وَعَزَّرُوْهُ وَنَصَرُوْهُ وَ اتَّبَـعُوا النُّوْرَ الَّذِيْۤ اُنْزِلَ مَعَهٗۤ ۙ اُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

“(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang beruntung.”
(QS. Al-A’raf 7: Ayat 157)

✔️Ummi nya Nabi Muhammad ﷺ adalah pujian, dan ini beda dengan selain Muhammad ﷺ.
Beriman kepada Nabi Muhammad ﷺ wajib bagi semua individu.

🔸Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَمَنْ لَّمْ يُؤْمِنْ بِۢا للّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ فَاِ نَّاۤ اَعْتَدْنَا لِلْكٰفِرِيْنَ سَعِيْرًا
“Dan barang siapa tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir itu neraka yang menyala-nyala.”
(QS. Al-Fath 48: Ayat 13)

🔹Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

لا يُؤْمِنُ أحدُكم حتى أكونَ أحبَّ إليه من ولدِهِ ، ووالدِهِ ، والناسِ أجمعينَ

“Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian hingga aku (Muhammad) menjadi orang yang paling dicintai dari anaknya, orang tuanya, dan seluruh manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim)

🔸Dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ, وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ, وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ, فَإِذَا فَعَلُوا عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّهَا وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ

“Aku diperintahkan (oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala) untuk memerangi manusia, sampai mereka bersyahadat Laa Ilaaha Illallah Muhammadarrasulullah, dan mendirikan shalat, dan membayar zakat. Apabila mereka melakukan perbuatan itu semua, maka terpeliharalah dariku harta dan darah mereka kecuali dengan haknya. Dan hisabnya diserahkan kepada Allah Ta’ala.” (HR. Muslim)

Tidak ada nabi setelah nya, kita wajib beriman dengan mengikuti risalahnya.

Nabi shallallahu alaihi wasallam itu punya nubuwah dan risalah (Syariat Islam).

Beriman itu ucapan dan hati harus sesuai.

Lisan beriman kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam harus ada ketetapan hati.

✖️Adapun yang tercela adalah lisan yang tidak sesuai dengan hati, inilah nifak.

🔸Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اِذَا جَآءَكَ الْمُنٰفِقُوْنَ قَا لُوْا نَشْهَدُ اِنَّكَ لَرَسُوْلُ اللّٰهِ ۘ وَا للّٰهُ يَعْلَمُ اِنَّكَ لَرَسُوْلُهٗ ۗ وَا للّٰهُ يَشْهَدُ اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ لَـكٰذِبُوْنَ 

“Apabila orang-orang munafik datang kepadamu (Muhammad), mereka berkata, “Kami mengakui, bahwa engkau adalah rasul Allah.” Dan Allah mengetahui bahwa engkau benar-benar rasul-Nya; dan Allah menyaksikan bahwa orang-orang munafik itu benar-benar pendusta.”
(QS. Al-Munafiqun 63: Ayat 1)

❗❗Munafik itu tidak beriman, sehingga di akhirat tidak mendapatkan hukum orang yang beriman.

🔸Allah berfirman,

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا

Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. (QS. an-Nisa: 145)

Hati harus selalu dijaga dari sifat kemunafikan ini. Hendaknya manusia itu seperti ceret. Apa yang keluar sesuai dengan isi hati.

1♦️ Bagaimana dengan orang yang di hatinya beriman dengan Nabi shallallahu alaihi wasallam namun belum sempat mengucapkan syahadat.

🔹Para ulama menghukumi sebagai orang yang beriman.

Dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أُخْرِجُوا مِنَ النَّارِ مَن كانَ في قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ إيمَانٍ

“Keluarlah dari neraka siapa saja yang dalam hatinya masih ada iman seberat biji sawi.” (HR. Bukhari, no. 22)

2♦️Bagaimana dengan orang yang di hatinya beriman dengan Nabi shallallahu alaihi wasallam namun *menunda* sempat mengucapkan syahadat. (ada waktu tapi gak mau).

Para ulama menghukumi sebagai orang yang tidak beriman.
Beda dengan sekte murjiah yang anggap yang penting hati saja.

2️⃣ Wajib Mentaati apa yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Katakanlah, ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’” (QS. Ali Imran: 31)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَمَاۤ اَرْسَلْنَا مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا لِـيُـطَا عَ بِاِ ذْنِ اللّٰهِ
“Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul melainkan untuk ditaati dengan izin Allah.”
(QS. An-Nisa’ 4: Ayat 64)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَطِيْـعُوا اللّٰهَ وَاَ طِيْـعُوا الرَّسُوْلَ وَاُ ولِى الْاَ مْرِ مِنْكُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu.”
(QS. An-Nisa’ 4: Ayat 59)

Namun tidak sedikit dijumpai orang-orang yang lisan nya beriman namun lebih percaya kepada seseorang yang tidak maksum.

Imam Malik: “Semua orang bisa diterima dan ditolak ucapannya kecuali yang ada di dalam kubur ini (Rasulullah ﷺ).”

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَمَاۤ اٰتٰٮكُمُ الرَّسُوْلُ فَخُذُوْهُ وَمَا نَهٰٮكُمْ عَنْهُ فَا نْتَهُوْا ۚ وَا تَّقُوا اللّٰهَ

” Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah.”
(QS. Al-Hasyr 59: Ayat 7)

Dan firman-Nya.

مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ

“Barangsiapa yang menta’ati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah“. [An-Nisaa/4 : 80]

Makruh itu dibenci dan termasuk larangan Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Tidak sedikit orang-orang yang memilih makruh karena anggap remeh larangan Nabi Muhammad ﷺ. Contohnya laa isbal.
Khilaf ulama adalah antara haram dan makruh.

Begitu juga orang-orang yang mudah meninggalkan sunnah Nabi ﷺ, karena sejatinya ini adalah perintah Nabi ﷺ.
Contoh nya Nabi ﷺ memerintahkan untuk memelihara jenggot.

❗❗Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كل أمتي يدخلون الجنة إلا من أبى، قيل ومن يأبى يا رسول الله؟! قال: من أطاعني دخل الجنة، ومن عصاني فقد أبى

“Setiap umatku akan masuk surga, kecuali orang-orang yang enggan untuk memasukinya. Ada seseorang yang bertanya, siapakah orang yang enggan tersebut wahai Rasulullah ? Beliau bersabda, “Barangsiapa mentaatiku akan masuk surga, barangsiapa tidak taat kepadaku sungguh dia orang yang enggan masuk surga“
HR Bukhari.

Mengamalkan sunnah nabi itu berat apalagi mendekati akhir zaman kelak. Maka bersabarlah.

Semoga bermanfaat.

##$$-aa-$$##

Bagikan Catatan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *