Diterbitkan pertama kali pada: 05-Jul-2020 @ 07:31

1 menit membaca

*KEBAIKAN DAN DOSA*

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ,

البر حسن الخلق , و الإثم ما حاك في نفسك و كرهت أن يطلع عليه الناس

“Kebaikan adalah akhlak yang baik, sedangkan dosa adalah apa saja yang meragukan jiwamu dan kamu tidak suka memperlihatkannya pada orang lain.” (HR. Muslim)

Dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain,

عن وابصة بن معبد رضي الله عنه قال : أتيت رسول الله صلى الله عليه و سلم , فقال: جئت تسأل عن البر؟ قلت: نعم. قال: استفت قلبك. البر مااطمأن إليه النفس واطمأن إليه القلب. والإثم ماحاك في النفس و تردد في الصدر وإن أفتاك الناس وأفتوك.

Dari Wabishah bin ma’bad radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Aku datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau berkata: “Kamu datang untuk bertanya tentang kebaikan?” Aku menjawab: benar.

Kemudian beliau bersabda(artinya): 
“Tanyakan pada hatimu. Kebaikan adalah semua yang membuat hatimu tenang terhadapnya. Sedangkan dosa adalah apa yang menyebabkan hati bimbang dan ragu meskipun orang-orang telah memberimu fatwa (bahwa hal itu tidak berdosa).” (HR. Ahmad).

Akhlak yang baik bisa dalam bentuk ibadah kepada Allah, bisa juga dalam bentuk muamalah terhadap sesama hamba-Nya.

Akhlak baik dalam bentuk ibadah kepada Allah berupa menerima seluruh perintah Allah dengan lapang dada dan keridhaan hati, melakukan itu semua dengan penuh ketundukan tanpa ragu dan bimbang, tanpa ada kejengkelan.

Adapun dalam muamalah terhadap sesama hamba Allah, yaitu dengan berbakti kepada kedua orang tua, silaturahim, berbuat baik kepada tetangga, saling menasihati sesama dalam keadaan senang dan ridho,tidak dalam keadaan sempit hati dan kesal.

Adapun dosa adalah sesuatu yang membimbangkan seseorang, membuatnya ragu, hatinya tidak tenang terhadap hal itu. Ukuran nya bukan orang yang fasik dan pelaku maksiat karena orang fasik dan pelaku maksiat dalam hatinya tidak ada keraguan dalam melakukan dosa.

Sikap yang harus diambil dalam keadaan ini adalah meninggalkannya dan mengalihkannya kepada perbuatan yang membuat hatinya tenang dan tidak ada ganjalan terhadap hal itu, inilah wara’.

Oleh karena itu Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda : walaupun orang-orang telah memberimu fatwa (bahwa hal itu tidak dosa).
Dengan meninggal sesuatu yang membuat hati tidak tenang, inilah kebaikan..

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin dalam Syarah Riyadhus (3/407).

Bagikan Catatan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *