Diterbitkan pertama kali pada: 26-Jul-2020 @ 21:02

8 menit membaca

KITABUL JAMI #DOA DAN DZIKIR #4
Ustadz Dr Firanda Andirja, M.A
6 Dzulhijjah 1441 H

HADITS#1

Dari Buraidah Radiyallahu’anhu ia berkata, Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam pernah mendengar seseorang berdoa:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِأَنِّى أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ الأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِى لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

“Allahumma inni as’aluka bi anni asyhadu annaka anta Allahu la ilaha illa anta al ahad al shamad al ladzi lam yalid walam yulad walam yakun lahu kufuwan ahad.

(Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan bersaksi bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah yang tidak ada Tuhan sama sekali kecuali Engkau, yang Maha Esa, tempat bergantung segala sesuatu, yang tidak beranak dan yang tidak pula diperanakkan, serta yang tidak ada seorang pun yang setara dengan-Mu).”

Lalu Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

لَقَدْ دَعَا اللَّهَ بِاسْمِهِ الْعَظِيمِ الَّذِى إِذَا دُعِىَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى
“Sungguh ia telah memohon kepada Allah dengan menggunakan nama-Nya yang jika Dia dimintai dengan nama terserbut, Dia pasti memberi, dan yang jika Dia diseru dengan nama tersebut, Dia pasti mengabulkan.”

(Diriwayatkan oleh imam empat, Hadits ini dinilai shahih oleh Ibnu Hibban).

Dianjurkan untuk berdoa dengan tawasul. Yaitu dengan Amal sholeh, dengan tauhid nya.. Dengan sebut nama-nama Allah yang luar biasa..

Syarat Tuhan ada 4..seperti yang ada di dalam surat Al Ikhlas:

A. Maha Esa, tidak berbilang
B. Semua membutuhkan Dia
C. Tidak melahirkan (beranak) dan tidak dilahirkan (diperanakkan)
D. Tidak ada yang setara dengan-Nya.

Hadits#2

Dari Abu Hurairah Radiyallahu’anhu ia berkata:
“Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam ketika berada di waktu pagi hari berdoa:

اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ

Allahumma bika ashbahna, wa bika amsaina, wa bika nahya, wa bika namutu, wa ilaikal nusyur.

(‘Ya Allah, karena Engkau lah kami berada di waktu pagi, karena Engkau lah kami berada di waktu petang, karena Engkau lah kami hidup, karena Engkau lah kami mati, dan kepada Engkau lah tempat berbangkit).

Dan jika berada di waktu petang hari beliau juga berdoa seperti itu, hanya saja beliau membaca (sebagai ganti dari bacaan yang akhir), ” wa ilaika al mashir. (Dan kepada Engkau lah tempat kembali).” (Diriwayatkan oleh imam empat).

Kalau sore doanya adalah..

اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ أَصْبَحْنَا،وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوتُ، وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ

(Dan kepada Engkau lah tempat kembali)

وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ
Kepada Mu lah kami dibangkitkan..

Nusyur (dibaca pagi) dibaca bangun tidur, ingatkan kita bila kelak dibangkitkan dari kubur.. (bangun tidur adalah mati kecil)

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ

Alhamdulillaahil-ladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilaihin-nusyuur.

Segala puji bagi Allah, yang membangunkan kami setelah ditidurkanNya dan kepadaNya kami dibangitkan.

Adapun sore hari..

وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ

(Dan kepada Engkau lah tempat kembali)

Ruh kita akan kembali kepada Allah..

بِكَ أَصْبَحْنَا

Dengan Engkau lah kami tiba di pagi hari

Tafsirnya ada 2:

1. Karena Engkaulah bisa datang pagi hari
2. Karena Engkaulah kami bisa hidup sampai pagi hari.

Allah berfirman :

قُلْ أَرَءَيْتُمْ إِن جَعَلَ ٱللَّهُ عَلَيْكُمُ ٱلَّيْلَ سَرْمَدًا إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْقِيَـٰمَةِ مَنْ إِلَـٰهٌ غَيْرُ ٱللَّهِ يَأْتِيكُم بِضِيَآءٍ ۖ أَفَلَا تَسْمَعُونَ
Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?” Surat Al-Qashash (28) Ayat 71

Hadist#3

Dari Anas Radiyallahu’anhu ia berkata: “Doa yang sering dibaca oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam ialah:

رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Rabbana atina fiddun-ya hasanatan wa fil akhirati hasanatan, waqina ‘adzabannar. (Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari api neraka).” (Muttafaqun ‘alaih).

(Shahih) HR. Bukhari, no. 6389 dan Muslim, no. 2690.

Anas bin Malik berdoa dengan suatu doa, beliau berdoa dengan doa ini..

Ini sering disebut doa sapu jagat..

Doa ini mencakup seluruh kebaikan.. Termasuk bisa minta kebaikan istri yang sholehah…

Anas bila berdoa yang panjang, beliau selipkan doa ini..

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berdoa dengan doa ini antara rukun Yamani dan Hajar Aswad.. (boleh diulang2).
Dan antara bebas antara Hajar Aswad sampai Rukun Yamani.

Dengan doa ini menunjukkan kita boleh minta kebaikan dunia, untuk menambah ketaatan kepada Allah..

Hasanah dalam doa ini maksudnya surga..

Yang tidak boleh adalah mendahulukan dunia dari pada surga. Ini bisa dilihat orientasinya..
Kalau orientasi untuk bantu dakwah, misalnya berarti orientasi nya akhirat..

وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا لَعِبٌۭ وَلَهْوٌۭ ۖ وَلَلدَّارُ ٱلْـَٔاخِرَةُ خَيْرٌۭ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?
Surat Al-An’am (6) Ayat 32

Nabi shallallahu alaihi wasallam juga meminta untuk disematkan dari neraka jahanam..

Allah lah yang bisa selamatkan kita dari neraka..

Haadits#4

. . وَعَنْ أَبِي مُوسَى الأَشْعَرِيِّ ‏-رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ- قَالَ: « كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَدْعُو: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي, وَجَهْلِي, وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي, وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي, اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي جِدِّي, وَهَزْلِي, وَخَطَئِيْ, وَعَمْدِي, وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي, اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ, وَمَا أَخَّرْتُ, وَمَا أَسْرَرْتُ, وَمَا أَعْلَنْتُ, وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي, أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَ أَنْتَ الْمُؤَخِّرُ, وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ » مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Abu Musa al Asy’ari Radiyallahu’anhu ia berkata:
“Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassallam biasa membaca doa:

Allahummaghfir li khathi’ati, wa jahli, wa israfi fi amri wama anta a’lamu bihi minni. Allahumagh fir li jiddi wa hazli. Wa khatha’i wa ‘amdi wa kulla dzalika ‘indi. Allahumaghfir li ma qaddamtu wama akhkhartu, wama asrartu, wama a’lantu, wama anta a’lamu bihi minni. Anta al muqaddamu wa anta al mu’akhkhiru wa anta ‘ala kulli syai’in qadir.

(Ya Allah, ampunilah kesalahan ku, kebodohanku, berlebih-lebihanku dalam urusanku, dan apa-apa yang Engkau lebih mengetahuinya daripada diriku. Ya Allah, ampunilah aku karena kesungguhanku, senda gurauku yang menimbulkan dosa ., kesalahanku, dan kesengajaanku.Semuanya itu memang ada padaku. Ya Allah, ampunilah aku dari apa yang telah dan yang akan aku lakukan, apa yang aku sembunyikan, apa yang aku tampakkan, dan apa yang Engkau lebih mengetahuinya daripada diriku. Engkau lah Tuhan Yang Terdahulu dan Yang Terakhir. Dan Engkau lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu).” (Muttafaqun ‘alaih)

Ini doa tentang kesalahan dalam hidup…
Segala model dosa..
Kita sering berlebihan dalam banyak hal (makan, rumah, pakaian, kendaraan dll)
Canda yang bisa antarkan dosa..
Canda itu seperti garam – bila berlebihan tidak baik..

Jangan banyak tertawa karena banyak tertawa itu mengeraskan hati..
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَلَا تُكْثِرِ الضَّحِكَ، فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ القَلْبَ

“Dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa dapat mematikan hati.” [HR. Tirmidzi 2/50, Dishahihkan Syaikh Al-Albani]

Semua kesalahan kita sebutkan dalam doa ini

Dan di akhir, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bertawasul.. Tawasul yang tidak boleh dipisahkan..

Engkau lah Tuhan Yang Terdahulu dan Yang Terakhir.

Ini adalah hanya Allah yang mampu melakukannya..

Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu..

Hadist#5

Terjemahan: Dari Abu Hurairah Radiyallahu’anhu berkata: “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasasllam biasa membaca doa:

أَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ لِىْ دِيْنِىَ الَّذِىْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِىْ وَ أَصْلِحْ لِىْ دُنْيَاىَ الَّتِىْ فِيْهَا مَعَاشِىْ وَ أَصْلِحْ لِىْ آخِرَتِىَ الَّتِىْ فِيْهَا مَعَادِىْ وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَهً لِّىْ فِىْ كُلِّ خَيْرٍ وَّ اجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِّىْ مِنْ كُلِّ شَرٍّ
Allahumma ashlih li dini alladzi huwa “ishmatu amri, wa ashlih li dun-yaya al lati fiha ma’asyi, wa ashlih li akhirati al lati ilaiha ma’adi, waj’al al hayata ziyadatan li fi kulli khairin, waj’al al mauta rahatan li min kullisyarrin.

(Ya Allah, perbaikilah agamaku yang merupakan penjaga urusanku, perbaikilah duniaku yang merupakan penghidupanku, perbaikilah akhiratku yang merupakan tempat kembaliku, dan jadikanlah hidup sebagai kesempatan untuk menambah setiap kebaikanku, dan jadikanlah kematian sebagai istirahat bagiku dari segala kejahatan).” (HR.Muslim).

Maka Rasulullah shallallahu alaihi berdoa supaya tidak tertimpa musibah dalam agama..

وَلَا تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا، وَلَا تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا، وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا

“Ya Allah, Janganlah Engkau jadikan musibah yang menimpa kami dalam urusan agama kami, dan jangan pula Engkau jadikan (harta dan kemewahan) dunia sebagai cita-cita kami yg paling besar, dan tujuan utama dari ilmu yg kami miliki.” (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi V/528 no.3502,)

Musibah agama misal nya futur dan akhirnya melakukan kemaksiatan dan tinggalkan ketaatan.

Doa ini berharap kita mencari banyak bekal akhirat..

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِى بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ  مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ  قَالَ فَأَىُّ النَّاسِ شَرٌّ قَالَ  مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ

Dari Abdurrahman bin Abu Bakrah, dari bapaknya, bahwa seorang laki-laki berkata, “Wahai Rasûlullâh, siapakah manusia yang terbaik?”

Beliau menjawab, “Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya”. Dia bertanya lagi, “Lalu siapakah orang yang terburuk?” Beliau menjawab, “Orang yang berumur panjang dan buruk amalnya”. [HR. Ahmad]

Hadits 6 Doa Ilmu yang bermanfaat

Dari Anas bin Malik..

اَللَّهُمَّ انْفَعْنِيْ بِمَا عَلَّمْتَنِيْ، وَعَلِّمْنِيْ مَا يَنْفَعُنِيْ، وَارْزُقْنِيْ عِلْمًا يَنْفَعُنِيْ.” رَوَاهُ النَّسَائِيُّ وَالْحَاكِمُ.

Allahummanfa’ni bima ‘allamtani, wa ‘allimni ma yanfa’uni, warzuqni ‘ilman yanfa’uni.

(Ya Allah, berilah aku manfaat pada apa yang telah Engkau ajarkan kepadaku, ajarkanlah kepadaku apa yang bermanfaat bagiku, dan anugerahkanlah kepadaku ilmu yang bermanfaat bagiku).” (HR. an-Nasa’i dan al-Hakim).

Hadits ini menunjukkan, ilmu ada 2.

1. Bermanfaat

1.1 terhadap hamba

+ tidak dimanfaatkan sang hamba dan bisa jadi bumerang sang hamba.

Dalam sebuah hadits, disebutkan Al Qur’an bisa jadi pembela atau yang mencelakakan (karena tidak diamalkan)

+ dimanfaatkan sang hamba (menambahkan ketakwaan).

2. Tidak bermanfaat.

Hadits 7

Dari ‘Aisyah Radiyallahu’anha sesungguhnya Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam pernah mengajarkan do’a berikut ini kepadanya:

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَاذَ بِهِ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ
وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لِي خَيْرًا

“Allahumma inni as-aluka min al khairi kullihi ‘ajilihi wa aajilihi, ma ‘alimtu minhu wa ma lam a’lam. Allahumma a’udzu bika min al syarri kullihi ‘ajilihi wa aajilihi, ma alimtu minhu wa ma lam a’lamu.

Allahumma inni as-aluka min khairi ma sa’alaka ‘abduka wa nabiyyuka, wa a’udzu bika min syarri ma ‘adza minhu ‘abduka wa nabiyyuka.

Allahumma inni as-aluka al jannata, wa ma qarraba ilaiha min qaulin au ‘amalin. Wa a’udzu bika min al nari, wama qarraba ilaiha min qaulin au ‘amalin. Wa as-aluka an taj’ala kuila qadha’in qadhaitahu li khairan.

(Ya Allah, aku memohon kepada-Mu akan segala kebaikan, baik yang sekarang maupun yang nanti, baik yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. Dan aku berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan, baik yang sekarang maupun yang nanti, baik yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui.

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dari kebaikan apa saja yang dimintakan kepada-Mu oleh hamba dan nabi-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa saja yang dimintai perlindungan kepada-Mu oleh hamba dan nabi-Mu.

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu surga dan apa yang dapat mendekatkan kepadanya baik berupa ucapan maupun amalan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan apa yang dapat mendekatkan kepadanya baik berupa ucapan maupun amalan. Dan aku memohon kepada-Mu agar Engkau menjadikan setiap keputusan yang Engkau putuskan kepadaku itu baik untukku.” (HR. Ibnu Majah. Hadits ini dinilai shahih oleh Ibnu Hibban dan al-Hakim).

Doa ini sangat bagus karena meminta sesuatu bagus seperti yang diinginkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan meminta dijauhkan dari hal yang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ingin berlindung darinya.

Kita boleh memperinci kekurangan (seperti doa Nabi Zakariya – tulang rapuh, tua, istri mandul) dan permintaan kita tapi tidak perlu detail dan berlebihan..

HADITS 8

Dari Abu Hurairah Radiyallahu’anhu ia berkata: Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

“Ada dua kalimat yang disukai oleh Allah Yang Maha pemurah, ringan bagi lisan, dan berat dalam timbangan amal kelak, yaitu :

Subhanallah wa bi hamdihi, Subhanallahi al ‘azhim.

(Mahasuci Allah dengan segala puji-Nya, dan Mahasuci Allah Yang Maha Agung).” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ini menunjukkan sebagian amal shoheh yang abstrak bisa dirubah menjadi konkret oleh Allah..
Juga amal sholeh menjadi teman orang yang wajah nya bagus di kuburan kelak..

#selesai..

SEMOGA BERMANFAAT..

Bagikan Catatan:

2 Comments

    1. Masya Allah – materi di sini boleh di ambil (copy) sekiranya bermanfaat… Barakallahu fii kum,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *