Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc MATematik

KELAS UFA# TADABUR 27 (Kata terbaik), TEMATIK 34-35-36-37-38-39-40-41-42 (SABAR-CINTA NABI-ITTIBA)

Bagian ke 30 dari 37 dalam series kelasUF

Diterbitkan pertama kali pada: 12-Sep-2021 @ 10:47

6 menit membaca

KELAS UFA
30.08.2021

➡️ TADABUR 27. Pilihlah kalimat terbaik sebelum terucap, karena syetan memecah belah Umat

Allah ﷻ berfirman

وَقُل لِّعِبَادِى يَقُولُوا۟ ٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ يَنزَغُ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ كَانَ لِلْإِنسَٰنِ عَدُوًّا مُّبِينًا

Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang terbaik. Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia. (QS. Al-Isra’ : 53)

Dalam ayat ini Allah ﷻ memerintakan kepada Nabi ﷺ untuk menyampaikan kepada umatnya agar memilih kata-kata yang terbaik agar tidak terjadi perselisihan diantara mereka. Karena setan selalu berusaha mengadu domba manusia untuk saling bertengkar, mengolok melalui lisan-lisan manusia yang tidak hati-hati menjaganya.

Bila ada beberapa kata yang baik maka dipilih yang terbaik. Ini adalah ibadah yang agung.

Syetan adalah musuh nyata kita. Kita semua adalah target syetan untuk diajak ke neraka Jahanam.

Sebelum terucap mikir sejenak..

➡️ TEMATIK 34 : MUSIBAH UNTUK ANGKAT DERAJAT
seperti yang dikatakan oleh Ibnul Qayyim
Bisa jadi Allah ingin menaikkan derajat seseorang dengan jalan memberi musibah, supaya iman lebih tinggi dan amalan bertambah.

➡️ TEMATIK 35 – SAAT UJIAN MENDERA LIHATLAH DIBAWAHMU, TETAPLAH BERSYUKU*

Saat ujian datang memang terasa berat, tapi untuk meringankan beban itu maka tetap sematkan rasa syukur kepada Allah dengan melihat saudara-saudara kita yang dibawah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

انظروا إلى من هو أسفل منكم ولا تنظروا إلى من هو فوقكم ، فهو أجدر أن لا تزدروا نعمة الله عليكم

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bagaimana pun ujian kita masih ada yang lebih berat daripada kita..

Selalu lihat yang dibawah. Sekali-kali ajak anak istri lihat orang susah atau kuburan.

Ujian masalah dunia itu masih ringan dibanding ujian malasah Agama. Betapa banyak orang yang dulu ahli sedekah tiba-tiba sudah tidak bersedekah, banyak orang yg sebelumnya shalat sunnah tiba-tiba jarang shalat sunnah, ada juga yg sebelumnya sudah tobat dan berhijab tapi setelah itu dia tanggalkan kembali jilbabnya.

Doa Rasulullah ﷺ..
وَلَا تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِي دِيْنِنَا

Ya Allah, jangan jadikan musibah kami pada agama kami..

Tadinya bisa terharu dengar lantunan ayat, sekarang tidak, itulah musibah agama..

➡️TEMATIK 36 – YANG TERBAIK ADALAH PILIHAN ALLAH ﷻ

Ini akan membantu meringankan musibah..

وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu..

Kaidah, yang terbaik adalah pilihan Allah.

Seorang hendaknya husnudzon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala

➡️*TEMATIK 37 – BUKTIKAN CINTAMU KEPADA NABI DENGAN MENJAUHI BID’AH *

Rasulullah ﷺ melarang bid’ah..

كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

Setiap bid’ah adalah sesat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama) yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak” 

فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan”

Bidah ini sangat banyak..
Yang sudah Nabi ajarkan sangat banyak.
Kalau itu baik tentu para shahabat sudah melakukannya.

Imam Malik : apa yang di zaman Nabi bukan agama, maka di jaman sekarang juga bukan agama.

Terkait ritual bukan sarana.

Bahkan ada yang dulu tidak ada sekarang jadi wajib.

Urwah bin Mas’ud Ats Tsaqofi yang saat itu masih kafir dan melihat bagaimana para sahabat sangat memuliakan dan taat pada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Urwah berkata,
Wahai orang-orang Quraisy, sesungguhnya aku telah berkunjung kepada Kisra, Parsi, dan an-Najasyi di istana-istana mereka, tapi tak kudapati seorang raja pun yang sayangnya melebihi sayangnya Muhammad terhadap pengikutnya, sehingga pengikutnya menyerahkan apa saja yang diminta olehnya. 

Para sahabat lebih cinta kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam daripada kepada dirinya sendiri..

Maka para sahabat lebih tahu cara mengamalkan ajaran Rasulullah shallallahu alaihi wasallam..

➡️ 🍃TEMATIK 38 – Wahai Nabiyallah! Mulai Sekarang Aku Lebih Mencintaimu Daripada Diriku Sendiri🍃

▶️Tiga perkara manisnya iman.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيْمَانِ، مَنْ كَانَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُـحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ  أَنْ يَعُوْدَ فِـي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ، كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِـي النَّارِ.

“Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu

(1) barangsiapa yang Allâh dan Rasûl-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya,

(2) apabila ia mencintai seseorang, ia hanya mencintainya karena Allâh.

(3) Ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allâh menyelamatkannya sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke dalam Neraka.”

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ

“Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian hingga aku lebih dicintainya melebihi kecintaannya pada orang tuanya, anaknya, bahkan seluruh manusia.”

Ini menunjukkan bahwa cinta kepada Rasulullah adalah hukumnya wajib.

Bahkan Umar bin Khaththab pernah berkata,

‘Wahai Rasulullah, engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali dari diriku.’ Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Tidak! Demi Dzat yang diriku berada ditanganNya sampai aku lebih engkau cintai dari dirimu sendiri’

Lalu Umar berkata, ‘Sesungguhnya sekarang Ya Rasulallah demi Allah engkau lebih aku cintai dari diriku sendiri.’ Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, ‘Sekarang imanmu sempurna hai Umar.‘”

Oleh karenanya cinta kepada Nabi hukumnya wajib.

➡️🍃TEMATIK 39 – Dikumpulkan Di Hari Kiamat Bersama dengan Orang yang Dicintai🍃

Nabi ﷺ bersabda,

الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ

Seseorang akan dikumpulkan di hari kiamat bersama orang yang dicintai.

Maka jangan sembarangan mencintai seseorang..

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu bahwa ada seorang lelaki mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya, “Wahai Rasûlullâh! Kapankah hari kiamat itu?” Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menyambut kedatangannya?” Orang itu menjawab, “Untuk menyambutnya, saya tidak menyiapkan shalat yang banyak, tidak juga puasa yang banyak serta tidak sedekah yang banyak, akan tetapi saya mencintai Allâh dan Rasul-Nya.” Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersada, “Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.”

Anas radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Kami tidak pernah merasakan kebahagiaan sebagaimana kebahagiaan kami ketika mendengar sabda Rasulullah , ‘Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.’

Anas radhiyallahu ‘anhu mengatakan, ‘Saya mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam , Abu Bakr dan Umar. Saya berharap bisa bersama mereka dengan sebab kecintaanku kepada mereka meskipun saya tidak mampu melakukan amalan seperti yang mereka lakukan.

Cinta dengan cinta yang benar.

➡️ TEMATIK 40 – Para Sahabat Lebih Tahu Cara Mencintai Nabi Muhammad ﷺ

Ada 2 sikap yang keliru,
1. Merendahkan sunnah Nabi ﷺ (Tafrid atau Al Jafa’), seperti orang-orang liberal

2. Berlebih-lebihan.

Nabi ﷺ sudah ingatkan..

لاَ تُطْرُوْنِي كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ، فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ، فَقُوْلُوْا عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ.

Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku, sebagai-mana orang-orang Nasrani telah berlebih-lebihan memuji ‘Isa putera Maryam. Aku hanyalah hamba-Nya, maka kata-kanlah, ‘‘Abdullaah wa Rasuuluhu (hamba Allah dan Rasul-Nya).

Ada yang berlebihan memuji Nabi sampai menganggap Nabi sebagai derajat Tuhan..

Dalam syair mereka..
Diantara kedermawanan Nabi adalah dunia akhirat surga

Diantara ilmu mu wahai Rasulullah adalah ilmu yang dicatat pena dan ilmu Lauhil Mahfud, ini tidak benar Karena hanya Allah yang tahu ilmu ghaib.

Kita harus ekspresi kan cinta kita kepada Nabi sesuai cara yang diajarkan Nabi ﷺ dan diamalkan para sahabat.

Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata, “Orang yang paling dicintai sahabat adalah Nabi ﷺ.
Bila mereka melihat Nabi datang, mereka tidak berdiri. Karena mereka tahu Nabi tidak suka digitukan.

Jangan sampai kita salah dalam ekspresi cinta kita kepada Rasulullah ﷺ.

➡️ 🍃TEMATIK 41 – Dua Pilar Bukti Anda Mencintai Nabi ﷺ Yaitu Kerinduan dan Ittiba’🍃

Cinta kepada Nabi ﷺ itu perlu bukti, bukan hanya ucapan dan pengakuan saja atau syair saja.

Ada dua hal.
1. Cinta di hati, rindu bertemu dengannya (amalan hati).
2. Ittiba

Harus dua-duanya diperhatikan.

Cara tumbuhkan cinta kepada Nabi ﷺ, diantaranya.

1. Mengenali perangai Nabi ﷺ.
Belajar Shirah, akhlaq, hadits Nabi ﷺ.
Tak kenal maka tak sayang (kaidah)

Rasulullah ﷺ, semua umurnya berkah..
Allah bersumpah dengan umur Nabi Muhammad ﷺ. (Kisah Nabi Luth).

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

لَعَمْرُكَ اِنَّهُمْ لَفِيْ سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُوْنَ
“(Allah berfirman), “Demi umurmu (Muhammad), sungguh, mereka terombang-ambing dalam kemabukan (kesesatan).””
(QS. Al-Hijr 15: Ayat 72)

2. Mengenali jasa Nabi ﷺ

➡️🍃TEMATIK 42 – Kenali Jasa Nabi Muhammad ﷺ untuk Menumbuhkan Rasa Cintamu Padanya🍃

Dengan belajar Shirah Nabi maka kita tahu jasa Nabi ﷺ.

Betapa kuat rasa sayang kita kepada orang yang berjasa kepada kita..

Makanya Nabi ﷺ berkata,

تَهَادُوا تَحَابُّوا

“Hendaklah kalian saling memberi hadiah, Niscaya kalian akan saling mencintai“

Semakin besar jasa seseorang kita akan semakin mencintai..

Dengan belajar Shirah, kenal sunnah kita akan dapat kenikmatan di dunia dan akhirat.
Dan ini jasa Nabi ﷺ, lebih besar dari jasa orang tua kita sendiri sekalipun.

Kita akan dapat kenikmatan sempurna.

Ini harus dengan belajar.

Digita Template

Navigasi Series<< KELAS UFA# TEMATIK 29-30-31-32-33 : SABAR & QA – nasib janda – hukum baca QS AlKahfi di malam jumatKELAS UFA# TEMATIK 43-52 : Ittiba Nabi – segera dalam kebajikan >>
Bagikan Catatan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ingin Umroh Nyaman Sesuai Tuntunan Rasulullah?