Diterbitkan pertama kali pada: 14-Jul-2020 @ 08:31

4 menit membaca

Tafsir Qs Al Baqarah (200-205)
Ustadz Muhammad Shoim
15 Jumadil Akhir 1441 H
Masjid Al Ikhlas Dukuh Bima

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا ۗ فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ

Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.

Setelah beribadah, maka kita diperintahkan untuk berdzikir..
Sa’id ibnu Jubair meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa orang-orang Jahiliah di masa lalu melakukan wuquf dalam musim haji dan seseorang dari mereka mengatakan bahwa ayahnya dahulu suka memberi makan dan menanggung beban serta menanggung diat orang lain. Tiada yang mereka sebut-sebut selain dari perbuatan bapak-bapak mereka.

Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan firman-Nya kepada Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi Wasallam, yaitu: Maka berzikiriah dengan menyebut Allah, sebagaimana kalian menyebut-nyebut nenek moyang kalian atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu. (Al-Baqarah: 200)

Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan petunjuk kepada mereka untuk berdoa kepada-Nya sesudah banyak berzikir kepada-Nya, karena keadaan seperti itu sangat dekat untuk diperkenankan.

Dan Allah mencela orang yang tidak mau meminta kepada-Nya kecuali hanya mengenai urusan duniawinya, sedangkan urusan akhiratnya dia kesampingkan.

Untuk itu Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

{فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاقٍ}

Maka di antara manusia ada orang yang mendoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia,” dan tiadalah baginya bagian (yang menyenangkan) di akhirat. (Al-Baqarah: 200)

Maka itu Berdoa lah untuk kebaikan dunia dan akhirat.

{رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ}

Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka. (Al-Baqarah: 201)

Doa ini dikenal sebagai doa *sapu jagad*

Doa meminta jauh dari siksa api neraka maknanya adalah meminta supaya kita dimudahkan untuk menjauhi maksiat.

Berdoa tidak perlu detail yang terkesan mendikte Allah, padahal Allah jelas lebih tahu akan makhluk-Nya.

Doa ini sering disalahartikan ditujukan untuk orang-orang yang terlalu banyak ibadah dan lupa urusan dunia, padahal fitrah manusia lebih condong urusan dunia.

وَا بْتَغِ فِيْمَاۤ اٰتٰٮكَ اللّٰهُ الدَّا رَ الْاٰ خِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَ حْسِنْ كَمَاۤ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْـفَسَا دَ فِى الْاَ رْضِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ

“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.”
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 77)

Lupa akhirat sering….
Lupa dunia jarang…
Lupa sholat sering…
Lupa kerja jarang…

Namun doa ini (doa sapu jagat) harusnya ditujukan ke orang-orang melupakan akhirat.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menganjurkan kita untuk sering berdoa dengan doa ini.

Dan ketika tawaf kita disunahkan untuk baca doa ini ketika sampai rukun Yamani sampai Hajar Aswad.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menjenguk seorang lelaki dari kaum muslim yang keadaannya sudah sangat lemah.

Rasulullah Shalallahu’alaihi Wasallam bersabda kepadanya: “Pernahkah engkau mendoakan sesuatu kepada Allah atau kamu meminta sesuatu kepada-Nya?”

Lelaki itu menjawab, “Ya, aku sering mengucapkan, ‘Ya Allah, jika Engkau akan menyiksaku di akhirat, maka kumohon agar Engkau menyegerakannya di dunia ini bagiku.”

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Mahasuci Allah, kamu tidak akan kuat, atau kamu tidak akan mampu.

Mengapa engkau tidak katakan, ‘Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka’ Perawi melanjutkan kisahnya, bahwa setelah itu lelaki tersebut mendoa kepada Allah dengan doa itu; akhirnya Allah menyembuhkannya.

Maka jangan mencari masalah dengan berdoa meminta menyegerakan hukuman akhirat karena kita tidak tahu hukuman kita dan kita tidak bakalan kuat.
Tapi mintalah ampunan Allah.

Jadi ujian jangan diminta tapi mintalah petunjuk.

Ini dalil bahwa jika sakit, perbanyak doa sapu jagat ini.

وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ

Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang ditentukan.

Maksudnya hari-hari Tasyrik.
Ini di syariatkan untuk dilakukan setelah shalat fardhu. Yaitu takbir muqoyad.
Dari subuh hari Arafah sampai Ashar hari terakhir Tasyrik.
Pendapat Imam Syafi’i mulai setelah Dhuhur.
Dan ini yang lebih banyak diamalkan.

Hari2 Tasyrik adalah hari Raya.

{فَمَنْ تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَنْ تَأَخَّرَ فَلا إِثْمَ عَلَيْهِ}

Barang siapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barang siapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula baginya. (Al-Baqarah: 203)

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُعْجِبُكَ قَوْلُهُ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيُشْهِدُ اللَّهَ عَلَى مَا فِي قَلْبِهِ وَهُوَ أَلَدُّ الْخِصَامِ (204)

Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. 

As-Saddi mengatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Al-Akhnas ibnu Syuraiq As-Saqafi yang datang kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, lalu menampakkan keislamannya, sedangkan di dalam batinnya memendam kebalikannya.

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

{وَإِذَا تَوَلَّى سَعَى فِي الأرْضِ لِيُفْسِدَ فِيهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ}

Dan apabila ia berpaling (dari mukamu) ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan. (Al-Baqarah: 205)

Dan dalam hadits yang shahih, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengatakan Sesungguhnya lelaki yang paling dibenci oleh Allah ialah penantang yang paling keras.

Pada jaman itu adalah Al-Akhnas ibnu Syuraiq As-Saqafi.

Cara orang-orang kafir dan munafik untuk hancurkan Islam adalah dengan bermulut manis.

Semoga Bermanfaat…. ditutup dengan doa kafaratul Majelis..

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وبِحَمْدِكَ ، أشْهَدُ أنْ لا إلهَ إِلاَّ أنتَ أسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إليكَ

*SUBHAANAKALLOHUMMA WA BIHAMDIKA, ASY-HADU ALLA ILAHA ILLA ANTA, AS-TAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIK*

(Mahasuci Engkau, wahai Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Aku meminta ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu)

Bila ada kesalahan dalam penulisan, maka itu adalah kesalahan tim penulis, Ustadz berlepas diri dari kesalahan tersebut..

##$$-aa-$$##

Bagikan Catatan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *