This entry is part 1 of 10 in the series AS_kitabibadah

Diterbitkan pertama kali pada: 20-Jul-2020 @ 17:31

2 menit membaca

Kitab Syiam
Ustadz Abdullah Sya’rani
15 Jumadil Akhir 1440H

MENGQADHA PUASA

1. Golongan yang wajib mengqadha puasa.
A. Bagi yang sakit

A1. Ada yang kemungkinan sembuh
A11. Sakit ringan => wajib puasa

A12. Penyakit Kalau puasa memberatkan =>boleh tidak puasa, wajib qadha

A13. Penyakit yang membahayakan => haram berpuasa bila maksain diri, dzalim pada diri sendiri.

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu” (QS. An Nisaa’: 29).

Dalam ayat lain, Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan“. (QS. Al Baqarah: 195).

A2. Parah, kecil kemungkinan sembuh, maka membayar fidyah.

B. SAFAR

B1. Safar yang ringan, lebih utama untuk puasa, karena puasa di bulan Ramadhan nilainya tidak sama Dengan puasa di waktu lain.

B2, Safar yang mempengaruhi puasa, lebih baik ambil rukshah.. Tidak puasa.

B3. Safar yang memberatkan => haram puasa.

C. Hutang puasa.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda

مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ صِيَامٌ صَامَ عَنْهُ وَلِيُّهُ

“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki kewajiban puasa, maka ahli warisnya yang nanti akan mempuasakannya. ”
HR Bukhari dan Muslim.

Maka sebaiknya hutang (termasuk puasa) ditulis..

Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ وَلْيَكْتُبْ بَيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ وَلَا يَأْبَ كَاتِبٌ أَنْ يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan Hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mendektekan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun dari hutangnya.(QS. al-Baqarah: 282).

Perincian

1. Selama Ramadhan sakit dan tidak sembuh sampai akhir Ramadhan => tidak wajib meng qadha bagi ahli waris

2. Sehat di awal, sakit di tengah sampai selesai dan wafat => tidak ada kewajiban qadha.

Bila sempat sehat dan ada waktu boleh bayar qadha tapi ditunda, maka jadi kewajiban ahli waris untuk ganti.

D. UDZUR

D1. Tua, pikun, gak kuat puasa => hanya bayar fidyah

D2. Wanita hamil => cukup bayar fidyah

D3. Wanita menyusui => cukup bayar fidyah

Allah berfirman.
{وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلاثُونَ شَهْرًا}

Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan. (Al-Ahqaf: 15)

D4. Orang sakit keras, Qs Al Baqarah.

Allah ta’ala berfirman,

فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ

“Maka siapa di antara kamu yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) untuk membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.” [Al-Baqarah : 184]

Catatan:
1. bayar fidyah setelah puasa lewat, bisa harian (setelah waktu berbuka) atau setelah tanggal 15.

2. Sebaiknya diberikan kepada orang miskin yang berbeda, supaya banyak saksi di akhirat.

3. Pembayaran dengan makanan, bukan diuangkan. (afdhalnya).

4. Kadar makanan, sesuai dengan kebiasaan dimana kita tinggal.

Tanya jawab..
Pas puasa qadha, kemudian jima’, apakah kena kafarat bayar puasa 2 bulan?

Jawaban tidak, karena di luar bulan ramadhan.

$$##-aa-##$$

Digita Template

Navigasi SeriesKHULUQ >>
Bagikan Catatan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ingin Umroh Nyaman Sesuai Tuntunan Rasulullah?